Jumat, 31 Januari 2014

Dahlan Iskan Jangan Meniru langkah Gita Wiryawan

DAHLAN ISKAN JANGAN MENIRU LANGKAH GITA WIRYAWAN by JayanastiPepatah Melayu mengajarkan, “jangan menari di gendang orang lain”. Jadi Dahlan Iskan jangan mundur dari Menteri BUMN, hanya karena Gita mengundurkan diri dari jabatannya selaku Mendag.Gita Wiryawan memang perlu konsentrasi di konvensi capres, karena rankingnya masih sangat rendah. Dia harus kampanye untuk sosialisasi dirinya dengan berkunjung lebih banyak ke daerah-daerah. Selain itu, sebagai Mendag, Gita Wiryawan memang belum memiliki prestasi yang mengkilap yang dirasakan rakyat.Selama ini Gita Wiryawan sepertinya termasuk menteri-menteri yang tenggelam dalam belitan tangan-tangan gurita birokrasi di Kementerian yang dipimpinnya. Dulu ada kasus suap impor daging sapi yang menjadi kewenangan Kemendag dalam pelaksanaannya....

Diserang lima kali sebulan, Dahlan Iskan tetap bertahan

DISERANG LIMA KALI DALAM SEBULAN, DAHLAN ISKAN TETAP BERTAHAN Entah jurus apa lagi yang akan digunakan para pejabat istana dan politisi untuk memaksa Dahlan Iskan mundur sebagai Menteri BUMN. Sudah berbagai cara dilakukan untuk menjegal langkah Dahlan. Semua gagal total. Yang terbaru, Dahlan dipaksa mundur dari kabinet mengikuti jejak Gita Wiryawan. Lawan-lawan politik Dahlan benar-benar salah perhitungan. Mereka mengira Dahlan akan bersedia meninggalkan kursi kementerian karena menomorsatukan keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat. Apalagi posisi Dahlan saat ini adalah calon terkuat pemenang konvensi. Seperti diketahui, Dahlan awalnya tidak berminat ikut konvensi Partai Demokrat. Selain karena bukan kader partai, Dahlan ingin berkonsentrasi menyelesaikan tanggung...

Senin, 27 Januari 2014

Menunggu Dahlan Iskan Menerbangkan Indonesia

Masih kuat dalam ingatan saya lamanya Suharto menjadi presiden. Tidak perlu bertanya kenapa begitu lama. Sebagian berpendapat itu sudah menjadi cerita usang. Tapi sebagian menjadikan sebuah history yang tidak boleh begitu saja dibiarkan. Melirik ke persoalan masa kepemimpinan sekarang tentu tidak bisa disamakan dengan masa kepemimpinan dulu. Kita bisa saja memiliki sudut pandang yang berbeda untuk masalah ini. Tapi saya cenderung melihat beberapa calon pemimpin malah asyik dengan saling menjegal, saling mengejek calon yang lain. Coba lihat di TV-TV para calon presiden yang sudah berkeliaran dengan iklan-iklannya. Memetakan kemiskinan, mempertontonkan ketidakmampuan pemerintah dll. Mulailah dengan sesuatu yang santun. Sungguh ironis,...

Dahlan Iskan : MH113 : Mekanisasi Sniper Pemburu

Mekanisasi Sniper Pemburu Tikus Manufacturing Hope 113 Asyik sekali temuwicara informal dengan ketua-ketua kelompok tani di Desa Sambitan, Tulungagung, Jawa Timur, tadi malam. Sekali lagi para petani kita itu begitu banyak idenya. Misalnya dalam hal mekanisasi pertanian. Selama ini yang sudah memasyarakat secara tuntas adalah mesin bajak. Tidak ada lagi petani yang membajak dengan kerbau atau sapi. Tidak ada juga yang mencangkul 100 persen. Mesin bajak sudah sepenuhnya mengganti yang tradisional.Yang juga semakin dominan adalah penggunaan mesin perontok gabah. Bahkan banyak petani sendiri sudah mampu membuatnya. Teknologi perontok ini memang sederhana.Yang baru mulai dicoba adalah mesin untuk panen. Perkembangannya juga sangat pesat....

Selasa, 21 Januari 2014

DEBAT CAPRES KONVENSI PARTAI DEMOKRAT (Medan).

Medan 21 January 2014 Pertanyaan PERTAMA untuk Capres: Soal pertumbuhan ekonomi bagi masa depan Indonesia. PEW: Pertumbuhan ekonomi harus minimal 6 persen, dengan kemandirian pangan dan energi. Dahlan Iskan: Indonesia sudah membuktikan bisa bangkit cepat. Ke depan akan lebih cepat lagi. Saya mau ikut konvensi karena tidak mau arah pembangunan dibelok-belokkan lagi. Strategi pembangunan ke depan harus membangun Sumatera. Sumatera memiliki banyak keunggulan lebih hebat dari Jawa. Sumatera menjadi tumpuan pembangunan energi dan pangan masa depan. Masalah pada Sumatera adalah infrastruktur yang belum memadai. Maka mau tidak mau, suka tidak suka, Sumatera harus dibangun untuk Indonesia masa depan.Hayono Isman: Saya ingin lanjutkan program Pak SBY. saya ingin menjadikan petani sebagai profesi...

Kamis, 16 Januari 2014

Subsidi Dan Nalar Sehat Orang Swiss

Subsidi Dan Nalar Sehat Orang Swiss Hari-hari ini jika kita membaca berita Koran, melihat talk show di TV dan juga mengikuti diskusi di forum social media di internet, topic utamanya umumnya soal kenaikan harga LPG oleh Pertamina. Para komentator banyak yang menghujat PERTAMINA dan tentu saja juga kementerian BUMN yang menaungi perusahaan penting milik pemerintah tersebut. Dari jauh saya ikuti perdebatan itu, intinya banyak komentar yang ngawur di kalangan awam, yang masih bisa dimaklumi dan pernyataan cari muka dari para politisi, yang sangat disesalkan. Masalah kenaikan harga LPG Pertamina sudah sangat jelas, bahwa perusahaan itu selama ini menjual barang dibawah harga produksinya. Nalar sehat pengusaha dimana pun tidak akan melakukan hal tersebut, tetapi selama ini PERTAMINA terpaksa...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost