Senin, 26 Januari 2015

Dahlan Iskan : NH-03 : Pilih Spa Atas, Tengah, atau Bawah

Dia sudah menyandang Bintang Mahaputra, tapi senyumnya tetap ramah. Senyum khas seorang dokter. Dia juga bukan lagi dokter yang kolonel, melainkan dokter yang brigadir jenderal. Di mata saya –yang pernah jadi pasiennya– masih ada satu lagi: dia sosok yang pantang menyerah. Tahun lalu dia mendapat penghargaan dari MarkPlus sebagai marketer of the year di bidang kesehatan. Dia dokter Terawan. Semula begitu banyak sesama dokter yang menentangnya. Tapi dia tidak mundur. Dia tetap saja menjalankan praktik ”brain spa” yang dua tahun lalu saya sebut dengan istilah ”cuci otak” (brainwash). Banyaknya reaksi itu bisa diikuti di online yang mengomentari tulisan saya 13 Februari 2013. Betapa serunya serangan untuk dr Terawan. Hebatnya, dia tidak...

Senin, 19 Januari 2015

Dahlan Iskan: NH-02 : Menghilang untuk Bisa Banyak Belajar

SALAH satu kebebasan yang saya nikmati saat ini adalah bisa kembali belajar dengan leluasa. Belajar apa saja. Dulu saya mewajibkan diri agar enam bulan sekali ”belajar” ke Amerika Serikat: shopping idea, belanja ide. Itulah sebabnya perkembangan Jawa Pos di kemudian hari menjadi ”sangat Amerika”. Beda dengan koran-koran Jakarta saat itu yang ”sangat Eropa” Belakangan, ketika Tiongkok maju luar biasa, saya jarang ke Amerika. Belajarnya pindah ke Tiongkok. Begitu sering saya ke Negeri Panda itu. Setahun bisa delapan kali. Bahkan pernah 12 kali. Jarak Tiongkok yang begitu dekat membuat saya bisa belajar lebih sering. Kalau ke Amerika shopping saya shopping idea, ke Tiongkok saya shopping spirit. Spirit ingin maju. Di Tiongkok-lah,...

Jumat, 16 Januari 2015

Dahlan Iskan : NH01 : Bisa Serah Terimakan Jabatan Komandan Koboi

Bisa Serah Terimakan Jabatan Komandan Koboi Inilah bunyi SMS terbanyak yang saya terima tiga bulan terakhir : setelah tidak jadi menteri ngerjakan apa ? Kok tidak pernah muncul ? Ke mana saja ? Balik ke Surabaya ? Kenapa tidak rutin lagi menulis ? Dan sebangsa itu. Saya memang lagi menjalani sopan santun politik ini : pejabat yang baru lengser sebaiknya jangan banyak bicara. Terutama mengenai penggantinya. Apalagi terus mengkritik penerusnya. Jangan juga banyak tampil seperti menyesal menjadi orang yang tidak terpakai. Khusus untuk saya ditambah dua lagi : jangan nonton TV dan jangan menulis di media. Puasa total. Ngebleng. Sampai kapan ? Tanya beberapa teman. Jawaban saya biasanya tidak serius “Sampai masa idahnya...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost