Jumat, 31 Oktober 2014

Aksi Dahlan Iskan Joget Dangdut


indosiar.com, Jakarta - (Jumat : 31/10/2014) Dahlan Iskan, Menteri BUMN di era pemerintahan SBY, ternyata sangat luwes berjoget dangdut. Dahlan tampak bersemangat ketika menerima tantangan berjoget dalam program "I Like Dangdut Challenge". Selain untuk kian mempopulerkan musik dangdut, gerakan ini juga untuk mengumpulkan dana bagi pendidikan. Dan pemirsa, berikut kita saksikan seperti apa semangatnya Dahlan Iskan saat ditantang berjoget dangdut.

Di tengah aktivitasnya yang padat ketika masih menjabat Menteri BUMN, Dahlan Iskan menyempatkan diri menerima kru Indosiar di kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta usai kegiatan rutinnya berolahraga pagi hari. Dahlan langsung setuju atas tantangan berjoget dangdut yang diajukan tim Indosiar.

Sebelumnya, bos Jawa Pos grup ini latihan joget dangdut sambil mendengar musik I Like Dangdut. Bahkan, ia mencoba menciptakan joget dangdut sendiri.

Setelah sekali latihan, Dahlan pun langsung beraksi. Dahlan pun merasa bangga mendapat tantangan ini karena bisa memajukan musik asli Indonesia sekaligus memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan.

Selain Dahlan Iskan, sejumlah tokoh telah siap menjawab tantangan "I Like Dangdut" sambil memberi sumbangan untuk dunia pendidikan. "I Like Dangdut Challenge" ini pun terbuka untuk anda. Silakan mengunggah video goyang dangdut anda ke Vidio dot com. (Ahmad Baehaqi/Dedi Effendy/Sup)

http://www.indosiar.com/fokus/aksi-dahlan-iskan-joget-dangdut_121092.html

Senyum Presiden Rwanda Saat Lihat Video Dahlan Iskan Bergoyang



Liputan6.com, Jakarta - Setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Rwanda Paul Kagame menjadi tamu istimewa Redaksi Liputan6.com, Jumat (31/10/2014).

Pak Presiden, yang disertai Ibu Negara Jeannette Nyiramongi Kagame dan rombongannya, berkeliling ke meja-meja redaksi, mengucap salam, dan tersenyum lebar saat melihat goyangan Dahlan Iskan di program tantangan 'I Like Dangdut' di Vidio.com. "Interesting," kata Paul Kagame.

Kunjungan Presiden Rwanda ke Indonesia membawa sejumlah misi. Terutama adalah untuk mempererat hubungan dua negara dalam bidang perdagangan, investasi, dan pertukaran budaya yang saling menguntungkan. "Juga kerjasama dalam bidang pariwisata. Baik kunjungan wisatawan Indonesia maupun sebaliknya, dari Rwanda," kata dia saat diwawancara wartawan SCTV, Retno Pinasti.

Hubungan Indonesia dan Rwanda sudah lama terjalin. "Dan Indonesia adalah sahabat dari banyak negara Afrika."

Rwanda, tambah dia, juga berusaha meningkatkan hubungan dagang. "Kami punya kopi dan teh berkualitas tinggi," kata Presiden. Negaranya yang terletak di Afrika Tengah saat ini sedang mengembangkan kemampuan manufaktur, mengolah komoditi, dan meningkatkan keahlian masyarakat

Presiden Kagame memuji Indonesia sebagai negara besar dengan populasi yang besar namun masyarakatnya bisa berdampingan di tengah perbedaan. "Tak mudah untuk mengelola perbedaan seperti apa yang telah dilakukan Indonesia," kata dia.

Lantas bagaimana pandangannya tentang Presiden Joko Widodo?

"Mungkin yang paling tepat untuk memberi pendapat adalah rakyat Indonesia sendiri, mengapa memberikan kepercayaan dan memilihnya. Pasti ada banyak harapan pada kepemimpinannya."

Presiden Kagame berharap, Jokowi bisa menjalankan tugasnya dengan baik. "Ia (Jokowi) muncul di waktu yang tepat,"  kata dia. (Tnt)
Credit: Elin Yunita Kristanti

http://news.liputan6.com/read/2127298/senyum-presiden-rwanda-saat-lihat-video-dahlan-iskan-bergoyang 

Kamis, 30 Oktober 2014

Kaliandra untuk Energi Listrik

Photo from Lombok Post

30 October, 2014
KOTA BIMA - Setelah melepas jabatan Menteri BUMN, Dahlan Iskan masih tetap bersemangat untuk ikut membantu memajukan masyarakat, bangsa, dan negara.

Salah satu yang kini dilakukan adalah menggalakkan penanaman Kaliandra. Pohon ini akan dimanfaatkan untuk energi listrik. Salah satu wilayah penanaman pohon tersebut berada di kawasan Tambora, Bima.

Bima dijadikan pilot projek penanaman Kaliandra, selain 10 lokasi yang tersebar di Indonesia. Dahlan Iskan langsung meninjau kawasan penanaman Kaliandra di Bima.

Dahlan Iskan di sela-sela kunjungannya mengatakan, kehadirannya di Kota Bima memiliki dua tujuan utama. Yakni ingin membangun Kota Bima dan membangun usaha untuk warga Bima.

Dijelaskan, usaha tersebut yaitu mendirikan perusahaan listrik berbasis kemasyarakatan. Usaha energi tersebut akan dikelola oleh warga.

Sebelum pembangkit listrik tersebut didirikan, terlebih dahulu akan mensosialisasikan tanaman Kaliandra merah pada warga. Batang tumbuhan inilah yang akan menjadi bahan bakar pembangkit listrik.

“Batang pohon ini memiliki kalori 4.000. Apinya sangat panas dan batangnya mudah terbakar,” jelasnya.

Untuk menanam tumbuhan tersebut tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar satu tahun. Namun dibutuhkan lahan yang cukup luas. Kaliandara yang ditanam di lahan seluas 200 hektare bisa membangkitkan listrik 0,5 Megawatt.

Keunggulan lain, lahan untuk menanam Kaliandra tidak perlu subur. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di tanah tandus dengan curah hujan rendah. “Karena lahan yang dibutuhkan cukup luas, saya akan ke Gunung Tambora, sebagai lokasi percontohan,” bebernya.

Kaliandra akan tumbuh dalam waktu cepat. Setiap enam bulan, batangnya bisa dipangkas untuk dijadikan bahan bakar. “Tanaman ini bisa hidup hingga 24 tahun,” sebutnya.

Bila Kaliandra tumbuh dengan baik, batangnya akan dijadikan bahan bakar oleh perusahaan listrik yang akan dibangun. Tapi batang pohon tersebut tidak diambil cuma-cuma. Perusahaan akan membayar ke warga, kemudian warga akan membayar listrik ke perusahaan.

“Ini murni bisnis, tapi saya tidak mengambil keuntungan, karena warga sendiri yang akan mengelola perusahaan itu,” tuturnya.

Diungkapkan, pendirian perusahaan listrik dan budidaya Kaliandra tersebut bukan untuk mencari keuntungan. Melainkan untuk membantu warga. Dahlan sudah berikhtiar mendirikan PT SDI (Sosiopreneur Demi Indonesia) itu agar semangat kerjanya tetap bisa tersalurkan.

“Saya hanya ingin membantu warga, saya juga tidak mau kembali ke perusahaan dulu (Jawa Pos),” tuturnya.

Sementara itu, dalam kunjungan tersebut, Dahlan Iskan mengapresiasi perkembangan pembangunan Kota Bima termasuk pembangunan kota tepian air.

“Tiga tahun lalu saya sempat bertanya pada Pak Qurais (Wali Kota), mau dijadikan apa Teluk Bima,” katanya, saat berkunjung di kediaman Wali Kota Bima.

Begitu sampai di Kota Bima, mantan CEO Jawa Pos Grup ini menyatakan kaget melihat pesatnya perkembangan Kota Bima. Dahlan Iskan tidak menyangka Kota Bima mengalami perubahan yang cukup besar.

Karena itulah, Dahlan Iskan membawa beberapa tenaga ahli dari Surabaya untuk membantu Kota Bima membangun kota tepian air. “Saya salut dengan kinerja Pak Qurais dan jajaran, membangun daerah. Padahal saya datang niatnya ingin membantu membangun Kota Bima,” katanya.

Wali Kota Bima HM Qurais H Abidin sangat berterimakasih atas kunjungan Dahlan Iskan. Ia mengatakan, selama tiga tahun menunggu Dahlan Iskan untuk bisa datang ke Kota Bima. “Saya benar-benar bersyukur atas kunjungan guru saya ini,” katanya.

Diungkapkan, pembangunan dari Ni’u hingga Ama Hami merupakan ide dari Dahlan. Karena saat itu Dahlan menantangnya untuk menata Teluk Bima.

“Saya ditanya, mau dijadikan apa Teluk Bima yang kotor ini. Saat itu saya belum memiliki ide, tapi Dahlan menawarkan untuk membangun kota tepian air,” ceritanya.

Sebelumnya, Dahlan Iskan dan rombongan tiba di Bandaran Sultan Salahudin Bima sekitar pukul 16.03 Wita. Dahlan Iskan langsung disambut CEO Lombok Post Group H Ismail Husni dan jajaran managemen Lombok Post Group.

Dari bandara, Dahlan mengemudikan sendiri mobil EA 1 S milik wali kota. Perjalanan diawali dengan melihat Teluk Bima dari Ni’u hingga Ama Hami.

Rombongan juga berkeliling hingga ke Pelabuhan Bima. Perjalanan dilanjutkan ke Kolo. Dahlan Iskan beserta rombongan menyempatkan diri mampir ke PLTU Bonto. Setibanya di sana, Dahlan Iskan berdiskusi dengan warga dan staf yang mengerjakan PLTU tersebut.

Perjalanan dilanjutkan ke kediaman Wali Kota Bima untuk melaksanakan Salat Magrib berjamaah kemudian dilanjutkan dengan jamuan makan malam. Dahlan Iskan bersama rombongan kemudian berangkat menuju Gunung Tambora. 

(nk/Lombok post group)

Rabu, 29 Oktober 2014

Ini Orang-orang Sukes yang Tak Lulus Sekolah

Photo from Okezone.com

Dahlan Iskan

Dari dalam negeri juga ada orang sukses yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi. Salah satunya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Dahlan tidak pernah lulus pendidikan sarjana. Kuliah di kampus IAIN Sunan Ampel Cabang Samarinda, pria kelahiran Magetan ini terpaksa berhenti atau drop out (DO) di semester IV.

Meski DO dan tidak punya gelar sarjana, Dahlan bisa sukses memimpin dan membesarkan group media Jawa Pos hingga berhasil menduduki Direktur Utama PT PLN (persero). Terakhir Dahlan menjadi Menteri BUMN yang membawahi 143 perusahaan pelat merah.

Selama menjadi Menteri BUMN, suami dari Nafsiah Sabri ini memperoleh 3 gelar akademik kehormatan.



Susi Pudjiastuti

Beda dengan mayoritas menteri di kabinet Jokowi yang berpendidikan tinggi, Susi sama sekali tidak mengenyam pendidikan sarjana bahkan wanita yang fasih berbahasa Inggris ini drop out alias tidak lulus pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Meski demikian, Susi bukanlah wanita biasa. Ia merupakan seorang pebisnis ulung. Usahanya bergerak mulai dari bidang perikanan hingga penerbangan. Untuk penerbangan, Susi mengawali bisnisnya hanya dengan 2 unit pesawat Cessna Caravan pada tahun 2004.

Siapa sangka, 10 tahun kemudian bisnis maskapai dengan bendera Susi Air menggurita. Susi Air memiliki 50 unit pesawat dan helikopter berbagai jenis. Tidak hanya itu, Susi mempekerjakan 290-an penerbang asing yang datang dari seluruh penjuru dunia.

http://finance.detik.com/read/2014/10/29/133835/2733072/4/3/ini-orang-orang-sukes-yang-tak-lulus-sekolah#bigpic

Senin, 27 Oktober 2014

DAHLAN ISKAN MELAWAN RRC


Saya sering membaca komentar bahwa Dahlan seoarang Yahudi, Jongos Neolib, dan sejenisnya. Saya tidak paham kesimpulan itu bersumber dari apa ya? karena setahu saya Dahlan sebagai wartawan sangat nasionalis, demikian juga sebagai pengusaha media, tidak mungkin rasanya membangun jaringan media sebanyak itu dengan jiwa Neolib. Kemudian sebagai pejabat, hampir tidak ada satu pun kebijakan yang berbaua Neolib, bahkan terakhir saya dengar dari kawan saya yg di BIN gerakan Dahlan sangat ditakuti asing , intinya Dahlan termasuk bagian orang yg di warning untuk tdk menjadi pemimpin di negeri ini, karena kebijakannya yg nasionalis . 

Terakhir misalnya Dahlan sangat menentang Blok Mahakam diberikan lagi ke TOTAL, tapi ngotot diberikan ke Pertamina, dan juga Inalum yg pilih dijadikan BUMN, ketimbang dibeli Jepang. 

Tak hanya itu, sebagai anak buruh tani yang lahir di Magetan, Dahlan sangat gandrung atau jatuh cinta luar biasa memajukan petanian dan agrobisnis di Indonesia, melalui perusahaan BUMN pertanian . Padahal BUMN pertanian sepanjang sejarah sudah seperti BUMN perahan dan ATM para koruptor, kini dijadikan Dahlan sebagai BUMN yg memiliki peran untuk mengentaskan kemiskinan. 

Mungkin sudah jalan Tuhan juga, saat Menteri Pertaniannya memble dan diduga tersangkut beberapa kasus, Dahlan yg menteri BUMN justru jatuh cinta dan memikirkan nasib petani . Saya lhat Dahlan kalau sudah ngomong masalah pertanian sangat berapi-api, pemikirannya sangat cerdas dan maaf rasanya lebih pinter dengan Menteri pertaniannya, atau pun lulusan doktor pertanian. 


Gerakan Dahlan di Pertanian antara lain, dia sangat giat menanam Sorgum. Mengapa karena ketergantungan kita terhadap gandum sangat besar , padahal gandum disinyalir bisa menyebabakan autis . Dahlan sadar , sorgum tidak akan bisa menggantikan gandum yg luar biasa besar ketergantungan dan kebutuhannya, tetapi pemikiran Dahlan , kalau kita menanam sorgum, maka dampak negatif gandum pada anak-anak bisa dikurangi, di samping , pasarnya juga sangat terbuka, karena PT Indofood Sukses Makmur sebagai pengguna gandum terbesar sudah menyanggupi berapapun sorgum yg dihasilkan petani kita. 


Melalui CSR Pertamina dan beberapa perusahaan BUMN lainnya, Dahlan menggerakan BUMN petani untuk menjadi INTI dari petani yg menanam sorgum di beberapa wilayah di Indonesia.

Selain Sorgum, Dahlan juga sangat gencar menanam tumpang sari di lahan Perhutani, beberapa produk lain di sampin Jati, terutama yg Dahlan sangat tertarik adalah tanaman Porang. Tanaman Porang ini kalau di Jawa namanya KATAK. mengapa Dahlan jatuh cinta mengembangkan tanaman Porang, karena Tepung Porang ini harganya mencapai Rp 300 ribu per Kg, dan merupakan tepung termahal di dunia. tepung ini selain untuk bahan makanan kelas atas, juga untuk bahan kosmetik dan banyak permintaan dari luar negeri. Dengan sistim Perhutani sebagai Inti, Dahlan berharap masyarakat sekitar hutan bisa dinaikkan taraf hidupnya dengan menanam Porang.


Kesedihan Dahlan memuncak, saat melihat Bulog terus menerus mengimpor beras , padahal sebagai wartawan ia sering menulis di jaman orde baru, Indonesia bisa melakukan swasembada beras. Dahlan pun berjibaku, semua BUMN di bidang pertanian dikumpulkan disuruh membuat konsorsium untuk mencetak sawah baru. 


Tak hanya BUMN pertanian, BUMN di bidang konstruksi dilibatkan untuk membantu persipan mulai dari pelepasan hingga persipan lahan. Untuk tahap pertama 10.000 hektar dicoba dilakukan di Kalimantan Barat. Semua percetakan sawah baru dibiayai dari PKBL (CSR BUMN).

Masih banyak lagi, bidang pertanian , perkebunan, dan peternakan yg terus menerus jadi perhatin Dahlan, namun luput dari hiruk pikuk pemberitaan, karena memang berita membangun pertanian, perkebunan , dan juga peternakan itu tidak seksi. Beirta peternakan itu belakangan memang menjadi seksi , ketika para petinggi Partai PKS bermain-main di ranah Daging Sapi. 


Soal impor daging ini pun menjadi ironis, karena sejak tahun lalu, Dahlan mati-matian mengembangkan pembibitan sapi di Indonesia, untuk mengurangi ketergantungan impor (melalui BUMN peternakan)..eh tahu-tahu di sisi lain yg konon 'direstui" pejabat lain, justru rakyat dibuat tergantung oleh impor daging sapi , hanya karena besarnya duit yg BERLEMAK pada sistem impor daging sapi kita.

Masih banyak lagi bidang-bidang pertanian yg terus mati-amatian diperjuangkan Dahlan, untuk mewujudkan Indonesia yg gemah ripah loh jinawi yg selama ini sudah hampir dilupakan orang, lantaran kita sudah menjadi jajahan impor produk apapun dari luar negeri, termasuk sayur dan buah.


Belakangan Dahlan sangat tergila-gila untuk "MELAWAN RRC" dengan ganti menjajah RRC (China) dengan membanjiri pasar mereka dengn produk buah tropik kita. 


Saat ini impor buah kita impor buah sekitar 17 triliun per tahun. Dan terbesar dari China. Ironisnya China yg tdk menanam buah tropik (karena iklimnya) mengimpor besar-besaran buah tropik dari Philiphina dan Thailand. Dahlan melihat dengan penduduk 1,2 miliar kebutuhan buah tropik China luar biasa , dan ini mustinya menjadi pasar yg luar biasa untuk ekspor buah tropik kita, tapi nyatanya kok kita gak bisa ekspor ke China tapi malah impor buah dari China untuk yg non tropik. 

Untuk mengisi pasar China yg luar biasa , Dahlan berfikir , tidak bisa hanya dikerjakan secara individual dengan mengerahkan petani, tapi harus mengerahkan korporasi besar , dalam hal ini Dahlan menunjuk PTPN VIII untuk menjadi intinya. Dengan tekat menundukkan pasar RRC, Dahlan pun sejak tahun lalu mencanangkan REVOLUSI ORANGE yaitu penanaman buah tropik secara besar-besaran , dimana proyek ini dikerjakan PTPN VIII dan IPB, serta para petani .


Kalau kita jeli dan jujur mengakui kecerdasan Dahlan , maka terobosan ini luar biasa, kenapa? PTPN VIII yg selama ini merupakan BUMN yg menanam teh di daerah Jawa Barat , sudah bertahun-tahun merugi ratusan miliar setiap tahunnya. Mengapa merugi? Karena tidak semua teh yg ditanam PTPN VIII hasilnya baik , karena banyak lahan PTPN VIII banyak yg berada di datran rendah (10.000 hektar). 


Anehnya meski sudah tahu berpuluh-puluh tahun (sejak jaman Belnda), bahwa tanaman tenh untuk datran rendah tidak bagus , namun manajemen PTPN VIII, termasuk menteri yg dulu-dulu tidak pernah punya pikiran untuk mengganti tanaman teh yg ternyata kwalitas rendah bila ditanam di datarn rendah. 

Nah saat menterinya Dahlan inilah , kemudian Dahlan mengumpulkan para hali, terutama dari IPB , kira-kira tanaman apa yg cocok untuk daerah dataran rendah. Dan para pakar di IPB kala itu merekomendasikan agar tanaman teh itu diubah menjadi perkebunan buah tropik. 

Gayung bersambut, Dahlan langsung setuju , dan saat ini ribuan hektar tanah yg tidak produktif ditanami teh oleh PTPN VIII itu mulai disulap menjadi kebun buah tropik, dimana tahap pertama yg ditanam adalah pisang, pepaya dan manggis. Dan bila semua berjalan sesui rencana, maka diperkirakan tahun depan gerakan MELAWAN RRC, atau mengimbangi impor buah RRC bakal terlaksana, karena PTPN VIII akan menjadi importir buah terbesar ke negara China. 

Luar biasa!!! Dahlan bukan hanya membangkitkan nasionalisme dengan mulai mengurangi penjajahan impor, tapi juga membuat perusahaan seperti PTPN VIII yg berpuluh tahun merugi menjadi berfungsi dan bahkan untung. Dahlan juga "menempatkan" para insinyur pertanian bekerja di bidangnya apabila Revolusi Orange ini terus dikembangkan secara besar-besaran, dimana Korporasi dalam hal ini perushaan BUMN (PTPN) akan bertindak sebagai Lead (inti ) dan petani sebagai plasmanya. 

Lalu dengan berbagai gebrakan Dahlan di bidang pertanian, peternakan dan perkebunan itu, apakah masih kuat mulut dan tangan kita menyebutkan dia JONGOS NEOLIB ...dan lucunya sebutan itu terlandasi oleh keikutsertaan Dahlan dan istrinya di lembaga sosial yg kebetulan pengurusnya bukan orang muslim, seperti Lions Club. Serangan yahudi, dan neolib ini juga pernah diterima Jokowi, hanya lantaran istrinya menjadi pengurus Rotary Club...


Mari melihat segala sesuatau dengan hati yg jernih, jangan dengan e
mosi, perasaan tidak suka, apalagi iri dan dengki...selamat berjuang terus sahabat dan guruku, Dahlan Iskan . Indonesia akan bangkit dengan orang-orang seperti Anda! 


(Selamat Hari Kebangkitan Nasional)
by Nanik Sudaryati

Ini Dia Kabinet Kerja, Kerja, Kerja, Sedikit Drama sebelum Kerja.


SELALU saja ada drama dalam penyusunan kabinet baru. Dulu ada "drama Nila Moeloek" yang batal jadi menteri kesehatan di detik-detik akhir. Kini ada "drama Ara" yang batal jadi menteri komunikasi dan informatika (Menkominfo). Kalau Nila Moeloek dikaitkan dengan isu tes psikologi, Ara (sapaan akrab Maruarar Sirait) dikaitkan dengan restu Megawati. Atau restu Puan Maharani. Kalau Nila Moeloek kini akhirnya diangkat Presiden Jokowi jadi menteri kesehatan, Ara tentu tinggal tunggu takdir berikutnya. Ini karena kedekatan Ara dengan Presiden Jokowi tidak diragukan lagi. 


Semua itu disebut "drama" karena Nila sudah telanjur masuk siaran langsung berbagai televisi saat dipanggil ke kediaman Presiden SBY di Cikeas. Dan yang sekarang ini juga disebut drama karena Ara sudah dipanggil, sudah dikirimi baju putih, bahkan sudah dikenakannya pula dan sudah siap-siap menuju istana pula. Drama Ara jauh lebih seru daripada drama Nila karena kalau hanya dipanggil, kali ini pun Prof Komaruddin Hidayat juga dipanggil dan Prof Saldi Isra juga sudah telanjur dipanggil.

Maka, bagi yang sudah masuk daftar lalu namanya hilang, itu belum termasuk drama. Tidak perlu gusar. Tarik-menarik, tekan-menekan, timbul-tenggelam pasti mewarnai proses penyusunan kabinet. Sampai detik terakhir. Presiden baru siapa pun akan mengalaminya.

Itulah sebabnya, ketika hari Minggu pagi lalu running text TV menyebutkan susunan kabinet sudah 100 persen, saya tidak percaya. Pasti masih akan ada perubahan. Ada siapa lagi yang tergeser ke mana lagi di detik-detik terakhirnya.

Wiranto harus keluar daftar. Akibatnya, harus ada tokoh Hanura lainnya yang masuk. Tentu bukan untuk pos yang ditinggalkan Wiranto. Masuklah ke pos yang masih agak layak: perindustrian. Akibatnya, Rachmat Gobel yang sudah sangat pas di situ harus bergeser ke perdagangan. Mahendra Siregar pun harus terhapus dari daftar. Maka, dua Batak yang sudah hampir pasti, dua-duanya hilang.

Memang begitu banyak nama yang harus ditampung. Padahal, kursinya terbatas. Aspek etnis, aspek timur-barat, Islam-Kristen-Hindu-Buddha, pria-wanita, tua-muda, profesional-politisi, dan banyak lagi harus ditampung semua. Takdirlah yang ikut bicara. Padahal, masih banyak yang belum "kebagian". Suku Batak, misalnya, belum terwakili.

Jadi, Ara gak usah khawatir. Pasti akan dipikirkan yang terbaik. Dia mampu. Dia muda. Dia berjasa. Dia Batak. Dan jangan lupa, Jokowi menang 70 persen di tanah Batak. Bahkan di beberapa kabupaten mendekati 80 persen. Minang saja yang di Sumbar Jokowi kalah paling telak dapat jatah beberapa kursi. Intinya, bagi yang belum kebagian kursi, jangan sedih. Apalagi bagi yang seperti saya, yang masuk daftar pun tidak. Sama sekali tidak boleh masygul. "

Sejak dulu saya sangat percaya takdir. Siapa tahu Komaruddin pun, yang sudah dipanggil kemarin, bisa seperti Nila yang cantik itu, jadi menteri lima tahun lagi. Tentu saya bangga tiga CEO BUMN jadi menteri: Ignasius Jonan, Arif Yahya, dan Sudirman Said. Tiga-tiganya memiliki kemampuan manajerial yang tangguh. Sebenarnya, kalau tidak harus mengakomodasi berbagai hal tadi, masih banyak CEO BUMN yang "layak menteri". Kalau mau 15 lagi pun masih ada.

Saya sendiri besok sudah berangkat ke Lombok, Bima, lalu jalan darat ke Dompu, Tambora, dan Sumbawa Besar. Saya juga harus langsung kerja, kerja, kerja. Seperti moto lama saya. (* )

Dahlan Iskan sahabatku Pemimpinku

Minggu, 26 Oktober 2014

Pesan Dahlan Iskan untuk Rini Soemarno

Menteri BUMN Dahlan Iskan memberi pesan kepada Rini Soemarno -- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan punya pesan khusus untuk penggantinya.

"Pengganti saya harus bisa menjaga BUMN dari intervensi politik. Juga menjaga dari campur tangan pihak luar dan asing," ujarnya saat ditemui di Lounge XXI Djakarta Teater, Jakarta, Minggu (26/10/2014) malam.

Dia pun memuji Rini Soemarno yang baru saja diumumkan menjadi menteri BUMN. "Rini Soemarno pernah menjadi dirut Astra, saya rasa itu oke. Semua orang yang pernah menjadi Direktur Utama menurut saya sudah hebat," puji pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini.

Ketika disinggung keberhasilannya menelurkan anak buahnya menjadi menteri, ia hanya tersenyum. Menurut dia, selain Rini Soemarno masih banyak dirut-dirut BUMN yang berkinerja baik dan layak menjadi menteri.

"Tiga orang dirut BUMN yang terpilih menjadi menteri bagus semua. Tapi masih ada banyak lagi yang bagus. Di antaranya Dwi Sucipto (Dirut Semen Indonesia), Sofyan Basri (Dirut BRI), Budi Sadikin (Dirut Mandiri), dan Richard Jorsh Lino (Dirut Pelindo II), "beber politikus partai Demokrat ini.

Rini Soemarno resmi ditunjuk sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Presiden Jokowi. Selain Rini, ada dua orang direktur utama BUMN lagi yang terpilih sebagai menteri yakni Ignasius Jonan sebagai Menteri Perhubungan dan Arif Yahya sebagai Menteri Pariwisata. 
AHL

Politik Duet Jokowi JK Dahlan Iskan Bangga Tiga Bos BUMN Jadi Menteri

Menteri BUMN Dahlan Iskan dan istri sesudah menjadi saksi di pernikahan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku bangga dan senang dengan pilihan presiden Joko Widodo memilih tiga Dirut BUMN menjadi menteri. Bos BUMN yang dipilih Jokowi sebagai menteri adalah Ignatius Jonan (PT KAI), Arif Yahya (Telkom), dan Sudirman Said (PT Pindad).
"Tiga orang dari BUMN itu bagus, masih ada lima lagi," ujarnya di Djakarta Theatre, Minggu (26/10/2014).
Dahlan menegaskan bahwa tiga orang tersebut sudah pantas menjadi Menteri. Pasalnya tiga orang tersebut sudah membuktikan kinerjanya di perusahaan BUMN.
"Tapi menurut saya mereka orang hebat semua, pantas, sangat pantas," jelas Dahlan.

Senin, 20 Oktober 2014

Dahlan Iskan : MH 149 : Xiao Ping Guo sebelum ke Jalan Thamrin


Manufacturing Hope 149

Ketika bangun tidur Senin pagi ini, saya sudah bukan lagi menteri. Saya juga tidak harus buru-buru berangkat berolahraga ke Monas. Tempat olahraga saya setiap hari itu ditutup. Untuk persiapan pesta rakyat menyambut presiden baru kita Pak Jokowi, siang nanti.

Senin pagi ini, untuk pertama kalinya selama tiga tahun terakhir, saya mandi pagi di rumah. Istri saya pasti tersenyum-senyum. Biasanya, habis subuh, saya sudah berpakaian olahraga: pakai kaus salah satu BUMN secara bergantian. Atau pakai seragam wajib.

Pukul 06.30 olah raga selesai. Langsung ke kantor yang letaknya di sebelah Monas: mandi.

Saya berterima kasih pada kelompok olahraga Imei ini: gabungan antara senam, dansa, dan hiburan. Sesekali ada lagu dan dansa baru. Mengikuti tren di internet. Dansa terbaru kami adalah Xiao Ping Guo yang lagi top di Tiongkok. Sudah kami up load ke Youtube: http://youtu.be/l6PfckOoZLA

Tapi juga ada satu gerakan senam yang tidak akan dimainkan lagi: Dahlan Style. Ini karena syair lagunya tidak cocok lagi. Ada kalimat “Dahlan Iskan seorang menteri” di dalam lagu Sunda Cirebonan yang dinyanyikan Diana Sastra itu.

Ada yang ngotot minta tetap saja mainkan lagu itu, sampai ada anggota yang mau walk out segala. Tapi saya tidak setuju: bisa menimbulkan post power syndrome.

Grup Imei ini (sesuai nama pendirinya 34 tahun yang lalu) memiliki koleksi sekitar 150 lagu lengkap dengan gerakannya: ada dangdut, mandarin, rock, latino, karibian, pop, dan india. Saya baru bisa kira-kira 40 gerakan. Bahkan enam bulan pertama saya harus menahan malu: salah melulu.

Senin pagi ini, dalam status saya yang “horeeeee merdeka!!!”, saya bertemu para direksi dan komisaris BUMN: perpisahan. Lokasinya di lantai bawah masjid baru yang cantik di halaman belakang gedung Kementerian BUMN. Sebuah masjid yang belum bisa diresmikan karena beberapa pekerjaan kecil perlu diselesaikan dalam tiga minggu ke depan. Dan karena itu juga belum diberi nama.

Acara ini hanya akan berlangsung sampai pukul 08.30. Semua direksi akan jalan kaki ke trotoar Jalan MH Thamrin dekat bundaran patung Arjuna Wiwaha: untuk melepas Pak SBY menjadi orang bebas setelah 10 tahun menjabat Presiden RI.

Beliau meninggalkan istana pukul 09.00, dan untuk menuju tempat pelantikan presiden baru di gedung MPR Senayan akan melewati Jalan MH Thamrin.

Kami sudah menyiapkan spanduk panjang yang akan kami pegang ramai-ramai. Semoga Pak SBY melihatnya.

Begitu Pak SBY lewat, teman-teman kembali ke kantor masing-masing. Dan saya bersama istri langsung pulang ke rumah: pertama kalinya pulang pada pukul 09.30 pagi.

Oleh Dahlan Iskan

Kamis, 09 Oktober 2014

"Holding" BUMN Terbentuk Dahlan Apresiasi Peran CT



Jakarta (Antara) - Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan aspresiasi kepada Menteri Perkonomian Chairul Tanjung karena menjadi sosok yang berperan besar dalam pembentukan "Holding" BUMN Perkebunan.
"Terus terang, saya akui peran Pak CT (Chairul Tanjung). Kalau Menkonya bukan beliau, saya yakin `Holding` BUMN Perkebunan belum jadi," kata Dahlan di Jakarta, Senin.
Menurut dia, wacana pembentukan Holding BUMN Perkebunan yang menyatukan bisnis 13 PT Perkebunan Nusantara (I-XIII), sudah dilancarkan sejak 12 tahun silam.
Dahlan menjelaskan, lamanya waktu pembentukan holding BUMN karena kendala koordinasi antarlembaga dan kementerian.
"Ketika Pak CT ditunjuk menjadi Menko, langsung aktif bergerak menguber kemana siapa saja pihak yang terkait dengan rencana pembentukan holding. Pak CT sangat aktif bagaimana holding ini terealisasi," tegas Dahlan.
Pembentukan holding merupakan bagian dari program "Master Plan" BUMN mengurangi jumlah perusahaan milik negara menjadi hanya 25 BUMN pada tahun 2025, dari saat ini sebanyak sektar 140 BUMN.
Dengan terbentuknya Holding BUMN Perkebunan bersamaan dengan Holding BUMN Kehutanan, maka jumlah holding yang sudah tuntas menjadi empat, setelah sebelumnya Holding BUMN Semen dengan nama Holding Semen Indonesia, Holding BUMN Pupuk dibawah Pupuk Indonesia.
"Masih banyak BUMN yang harus dijadikan holding. Kalau saja Pak CT Menko Perekonomian sejak 1 tahun lalu, maka program pembentukan holding diyakini bisa tuntas seluruhnya," ujar Dahlan.
Secara keseluruhan tambahnya, dengan terbentuknya holding BUMN Perkebunan maka akan diperoleh perusahaan yang tangguh, efisien dan pendapatannya dapat mengalahkan perkebunan milik swasta lokal maupun swasta asing.
"Pengeluaran dapat ditekan, sementara aset yang telah disatukan akan lebih besar mengalahkan kebun swasta," tuturnya.
Selain Holding BUMN Perkebunan, Presiden SBY juga menandatangani PP Holding BUMN Kehutanan yang menyatukan PT Inhutani I-V, dan Peraturan Presiden (Perpres) penugasan PT Hutama Karya (Persero) untuk membangun Tol Trans Sumatera.(ma)

Produk Bio Farma Ada di 131 Negara


TRIBUNNEWS.COM.BANDUNG,  - Produk Bio Farma sampai dengan tahun 2014 ini sudah dipasarkan di 131 negara di dunia. Bio Farma pun kini sudah menambah jumlah private market di negara-negara benua Asia Afrika.
Head of Corporate Communications Dept PT Bio Farma, N Nurlela mengatakan, keberhasilan memperluas pangsa pasar baru ini tidak terlepas dari komitemen Bio Farma untuk selalu memenuhi persyaratan yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai regulator nasional dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai regulator internasional.
"Kami selalu berusaha untuk mengejar standar yang telah ditetapkan para regulator untuk tetap bisa memasarkan produk kami ke berbagai negara, " katanya di Kantor PT Bio Farma, Bandung, Kamis (9/10/2014)
Selain itu, keberhasilan perluasan pasar di negara - negara Afrika, tidak terlepas dari kerja sama yang dilakukan oleh Bio Farma dengan organisasi kerja sama Islam (OKI).  Bio Farma ditunjuk sebagai centre of excellence karena di antara negara - negara muslim, Bio Farma memiliki kemampuan untuk memproduksi vaksin dari hulu sampai hilir. "Kemampuan ini belum dimiliki oleh negara lain sesama anggota OKI," katanya.
Dengan ditunjuknya Bio Farma sebagai centre of excellence, membuka potensi perluasan pasar, karena Bio Farma bisa menjual produk-produknya kepada sesama negara anggota OKI dengan harga terjangkau. 
"Bio Farma berkomitmen untuk terus mempertahankan kualitas vaksin dan ini menjadikan Bio Farma bisa bertahan selama 124 tahun. Kami  menjadi satu perusahaan di antara puluhan perusahaan vaksin di dunia yang sudah memiliki sertifikat Pre-Qualifikasi WHO (PQ WHO)," katanya. 

Jadi BUMN Baru, Laba Bersih INALUM Meroket 359 Persen


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kinerja Perseroan pada periode April – September 2014 sangat baik ditandai dengan perolehan laba bersih sebesar  82,5 juta dollar AS. Anggaran tersebut meningkat secara siginifikan sebesar 359 persen dari 23,0 juta dollar AS pada periode yang sama pada tahun fiskal 2013.
Kinerja tersebut didukung oleh kondisi operasional yang aman dan terkendali dengan tingkat level air Danau Toba pada kisaran 903,84 m pada akhir September 2014. Selain itu Inalum berhasil operasikan 503 Tungku Reduksi yang menghasilkan Aluminium Batangan sebanyak 134.047 MT atau mengalami kenaikan sebesar 4,3 persen dibandingkan dengan 128.535 MT di periode yang sama pada tahun fiskal 2013.
“Dengan perolehan laba bersih yang meningkat secara siginifikan dan ketersediaan kas Perusahaan yang kuat, INALUM siap untuk melaksanakan beberapa program pengembangan ke depan," ujar Direktur Utama PT INALUM (Persero) Winardi, Kamis (9/10/2014).
Penjualan Aluminium batangan pada periode tersebut sebanyak 125.947 MT  mengalami kenaikan sekitar 5 persen dibanding periode yang sama tahun fiskal 2013. Sedangkan total penjualan Domestik mencapai sebanyak 97.947 MT atau mengalami kenaikan sekitar 91 persen dibanding periode yang sama tahun fiskal 2013.
Sedangkan ekspor mencapai sebanyak 28.000 MT atau berkurang sekitar 60 persen dibanding periode yang sama tahun fiskal 2013.
Upaya efisiensi dan peningkatan produktifitas yang dilakukan Perusahaan juga memberikan kontribusi yang siginifikan terhadap peningkatan laba bersih sebesar 21,5 juta dollar AS disamping didukung juga oleh peningkatan harga jual sekitar 5 persen dibanding periode yang sama tahun fiskal 2013.

Dahlan Tidak Tahu JORR S Diserahkan Kepada Marga Nurindo


KATADATA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku kaget mendengar kabar bahwa Menteri Pekerjaan Umum (PU) menyerahkan pengusahaan tol JORR S kepada PT Marga Nurindo Bhakti. Bahkan dia tidak mengetahui perihal Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 515/KPTS/M/2014, yang ditetapkan pada 5  September lalu.
“Belum tahu, baru (tahu) dari Anda. Justru saya ingin tahu tanggalnya (keputusan menteri PU tersebut ditetapkan),” ujar Dahlan kepada Katadata dua hari lalu.
Dahlan malah mempertanyakan kenapa keputusan tersebut ditetapkan pada penghujung pemerintahan sekarang. Namun, dia belum mau berkomentar dulu perihal Keputusan Menteri PU tersebut. Dia mengaku masih akan mempelajarinya terlebih dahulu.
Keputusan Menteri PU ini memang terlihat terburu-buru. Pasalnya keputusan  ini isinya sama dan memang mengacu pada kesimpulan hasil rapat antara Menteri PU, Kejaksaan Agung, BPK dan pihak Marga Nurindo, dua hari sebelumnya. Rapat tersebut bahkan tidak melibatkan pihak Jasa Marga.
“Kenapa diputuskan saat sempit begini? Ada apa?” ujar Dahlan.
Pada akhir 2011, Dahlan sangat berkeras agar tol lingkar luar Jakarta seksi S Pondok Pinang-Jagorawi (JORR S) tidak sampai jatuh kembali ke tangan Marga Nurindo. Saat itu, Dahlan sempat menemui Jaksa Agung, dan meminta agar kejaksaan bisa menyelamatkan aset negara dari perampokan.
Saat itu kelompok Djoko Ramiadji, pemilik Marga Nurindo, sedang berupaya untuk mendapatkan kembali hak atas JORR S. Dahlan menganggap upaya Djoko Ramiadji untuk kembali merebut tol JORR S, merupakan perampokan negara untuk ketiga kalinya pada objek yang sama.
Perampokan pertama adalah dengan meminjam uang kepada sindikasi bank melalui PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pinjaman  senilai Rp 2,5 triliun ini dengan alasan untuk pembangunan JORR S sepanjang 1994-1998.
Namun, Marga Nurindo tidak bisa melunasi utang, dan tol tersebut diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Bahkan setelah diaudit, ternyata dana yang digunakan untuk pembangunan tol tersebut hanya Rp 1,07 triliun. Negara pun akhirnya rugi karena tidak semua kredit terpakai. Penyerahan ke BPPN pun merupakan suatu kerugian.
Perampokan kedua, kelompok Djoko Ramiadji bekerja sama dengan oknum-oknum PT Hutama Karya (Persero), dengan menerbitkan surat berharga komersial atau commercial paper (CP) senilai Rp 1,2 triliun. Ternyata CP tersebut palsu, dan Hutama Karya harus menanggung kerugian. Hutama Karya merupakan perusahaan yang membangun konstruksi tol JORR S.
Saat ini Marga Nurindo kembali mendapatkan hak pengelolaan atas JORR S, yang selama ini dipegang oleh Jasa Marga. Padahal sisa utang Marga Nurindo untuk membangun tol tersebut sudah dilunasi oleh Jasa Marga sebesar Rp 522 miliar pada 2011. Bahkan Jasa Marga juga sudah mengeluarkan triliunan rupiah untuk menyambung tol tersebut.

Selasa, 07 Oktober 2014

Dahlan Bahas Penyelamatan Merpati Bersama 100 Calon Investor



Dahlan Bahas Penyelamatan Merpati Bersama 100 Calon Investor


JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Senin (6/10) malam, melakukan pertemuan dengan 100 investor yang ingin menjadi partner KSO PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Pertemuan tersebut untuk memenuhi asas keterbukaan dan menjaring konsep menghidupkan kembali maskapai pelat merah itu.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Le Meredian Jakarta itu, Dahlan mengemukakan upaya menghidupkan Merpati melalui mekanisme Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Namun ia mengingatkan, untuk bisa memperoleh keputusan PKPU harus ada perencanaan mengenai bagaimana menghidupkan dan mengembangkan Merpati. Karena itulah para investor yang hadir ini ditantang untuk membuat konsep yang menarik dan masuk akal agar Merpati bisa bernyawa.

"Bahkan ada konsep yang sangat menarik. Namun saya tidak bisa begitu saja menunjuk investor tersebut melainkan harus diadakan penawaran terbuka, termasuk seperti yang dilakukan malam tadi," ungkap Dahlan di Jakarta, Selasa (7/10).

Ia berharap dalam seminggu ini sudah terkumpul penawaran, dengan begitu bisa segera diajukan pada PKPU. "Semoga dalam hari ke depan sudah bisa diketahui konsep terbaik yang diajukan investor, untuk kemudian bisa diajukan PKPU. Semoga minggu ini ada hasil," harapnya. (chi/jpnn)


Selamatkan Merpati, Dahlan Iskan Temui 100 Investor


TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bertemu dengan 100 investor untuk membahas masalah yang menimpa PT Merpati Nusantara Airlines. Mereka adalah para investor yang berniat menjadi mitra Kerja Sama Operasional (KSO). (Baca juga: Lagi, Karyawan Merpati Minta Kejelasan Nasib)
Salah satu agenda yang dibahas pada pertemuan Senin malam, 6 Oktober 2014, adalah menemukan konsep terbaik untuk menghidupkan kembali Merpati. Menurut Dahlan, salah satu cara yang paling tepat untuk menghidupkan kembali Merpati adalah melalui mekanisme Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). "Namun, untuk memperoleh keputusan PKPU harus ada perencanaan matang," kata Dahlan melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Oktober 2014.
Opsi lain yang dikemukakan Dahlan kepada investor adalah restrukturisasi utang menjadi saham. Namun opsi ini juga dinilai tidak mudah karena investor masih harus menyediakan pesawat, membayar gaji karyawan yang tertunggak, membayar asuransi, dan menyediakan modal kerja. (Baca: Dahlan Putar Otak Bayar Gaji Karyawan Merpati)
Dahlan mengklaim sejumlah investor serius untuk menjalankan KSO dengan Merpati. Meski begitu, untuk melakukan penunjukkan investor harus melalui mekanisme penawaran terbuka. Dahlan berharap dalam sepekan ada penawaran yang masuk, "Dalam 10 hari, sudah bisa diketahui konsep terbaik yang diajukan investor, untuk kemudian bisa diajukan PKPU."
Menurut Dahlan, dalam pertemuan yang dipimpin Deputi Menteri BUMN Gatot Trihargo dan Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Andi Saddawero, investor banyak bertanya tentang keseriusan pemerintah dalam program penyelamatan Merpati. Pemerintah, kata Dahlan, pada dasarnya sangat serius dan tidak rela jika Merpati harus ditutup. (Baca: Dahlan Akan Selesaikan Soal Merpati Sebelum Lengser)
FAIZ NASHRILLAH

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost