Senin, 27 Oktober 2014

DAHLAN ISKAN MELAWAN RRC


Saya sering membaca komentar bahwa Dahlan seoarang Yahudi, Jongos Neolib, dan sejenisnya. Saya tidak paham kesimpulan itu bersumber dari apa ya? karena setahu saya Dahlan sebagai wartawan sangat nasionalis, demikian juga sebagai pengusaha media, tidak mungkin rasanya membangun jaringan media sebanyak itu dengan jiwa Neolib. Kemudian sebagai pejabat, hampir tidak ada satu pun kebijakan yang berbaua Neolib, bahkan terakhir saya dengar dari kawan saya yg di BIN gerakan Dahlan sangat ditakuti asing , intinya Dahlan termasuk bagian orang yg di warning untuk tdk menjadi pemimpin di negeri ini, karena kebijakannya yg nasionalis . 

Terakhir misalnya Dahlan sangat menentang Blok Mahakam diberikan lagi ke TOTAL, tapi ngotot diberikan ke Pertamina, dan juga Inalum yg pilih dijadikan BUMN, ketimbang dibeli Jepang. 

Tak hanya itu, sebagai anak buruh tani yang lahir di Magetan, Dahlan sangat gandrung atau jatuh cinta luar biasa memajukan petanian dan agrobisnis di Indonesia, melalui perusahaan BUMN pertanian . Padahal BUMN pertanian sepanjang sejarah sudah seperti BUMN perahan dan ATM para koruptor, kini dijadikan Dahlan sebagai BUMN yg memiliki peran untuk mengentaskan kemiskinan. 

Mungkin sudah jalan Tuhan juga, saat Menteri Pertaniannya memble dan diduga tersangkut beberapa kasus, Dahlan yg menteri BUMN justru jatuh cinta dan memikirkan nasib petani . Saya lhat Dahlan kalau sudah ngomong masalah pertanian sangat berapi-api, pemikirannya sangat cerdas dan maaf rasanya lebih pinter dengan Menteri pertaniannya, atau pun lulusan doktor pertanian. 


Gerakan Dahlan di Pertanian antara lain, dia sangat giat menanam Sorgum. Mengapa karena ketergantungan kita terhadap gandum sangat besar , padahal gandum disinyalir bisa menyebabakan autis . Dahlan sadar , sorgum tidak akan bisa menggantikan gandum yg luar biasa besar ketergantungan dan kebutuhannya, tetapi pemikiran Dahlan , kalau kita menanam sorgum, maka dampak negatif gandum pada anak-anak bisa dikurangi, di samping , pasarnya juga sangat terbuka, karena PT Indofood Sukses Makmur sebagai pengguna gandum terbesar sudah menyanggupi berapapun sorgum yg dihasilkan petani kita. 


Melalui CSR Pertamina dan beberapa perusahaan BUMN lainnya, Dahlan menggerakan BUMN petani untuk menjadi INTI dari petani yg menanam sorgum di beberapa wilayah di Indonesia.

Selain Sorgum, Dahlan juga sangat gencar menanam tumpang sari di lahan Perhutani, beberapa produk lain di sampin Jati, terutama yg Dahlan sangat tertarik adalah tanaman Porang. Tanaman Porang ini kalau di Jawa namanya KATAK. mengapa Dahlan jatuh cinta mengembangkan tanaman Porang, karena Tepung Porang ini harganya mencapai Rp 300 ribu per Kg, dan merupakan tepung termahal di dunia. tepung ini selain untuk bahan makanan kelas atas, juga untuk bahan kosmetik dan banyak permintaan dari luar negeri. Dengan sistim Perhutani sebagai Inti, Dahlan berharap masyarakat sekitar hutan bisa dinaikkan taraf hidupnya dengan menanam Porang.


Kesedihan Dahlan memuncak, saat melihat Bulog terus menerus mengimpor beras , padahal sebagai wartawan ia sering menulis di jaman orde baru, Indonesia bisa melakukan swasembada beras. Dahlan pun berjibaku, semua BUMN di bidang pertanian dikumpulkan disuruh membuat konsorsium untuk mencetak sawah baru. 


Tak hanya BUMN pertanian, BUMN di bidang konstruksi dilibatkan untuk membantu persipan mulai dari pelepasan hingga persipan lahan. Untuk tahap pertama 10.000 hektar dicoba dilakukan di Kalimantan Barat. Semua percetakan sawah baru dibiayai dari PKBL (CSR BUMN).

Masih banyak lagi, bidang pertanian , perkebunan, dan peternakan yg terus menerus jadi perhatin Dahlan, namun luput dari hiruk pikuk pemberitaan, karena memang berita membangun pertanian, perkebunan , dan juga peternakan itu tidak seksi. Beirta peternakan itu belakangan memang menjadi seksi , ketika para petinggi Partai PKS bermain-main di ranah Daging Sapi. 


Soal impor daging ini pun menjadi ironis, karena sejak tahun lalu, Dahlan mati-matian mengembangkan pembibitan sapi di Indonesia, untuk mengurangi ketergantungan impor (melalui BUMN peternakan)..eh tahu-tahu di sisi lain yg konon 'direstui" pejabat lain, justru rakyat dibuat tergantung oleh impor daging sapi , hanya karena besarnya duit yg BERLEMAK pada sistem impor daging sapi kita.

Masih banyak lagi bidang-bidang pertanian yg terus mati-amatian diperjuangkan Dahlan, untuk mewujudkan Indonesia yg gemah ripah loh jinawi yg selama ini sudah hampir dilupakan orang, lantaran kita sudah menjadi jajahan impor produk apapun dari luar negeri, termasuk sayur dan buah.


Belakangan Dahlan sangat tergila-gila untuk "MELAWAN RRC" dengan ganti menjajah RRC (China) dengan membanjiri pasar mereka dengn produk buah tropik kita. 


Saat ini impor buah kita impor buah sekitar 17 triliun per tahun. Dan terbesar dari China. Ironisnya China yg tdk menanam buah tropik (karena iklimnya) mengimpor besar-besaran buah tropik dari Philiphina dan Thailand. Dahlan melihat dengan penduduk 1,2 miliar kebutuhan buah tropik China luar biasa , dan ini mustinya menjadi pasar yg luar biasa untuk ekspor buah tropik kita, tapi nyatanya kok kita gak bisa ekspor ke China tapi malah impor buah dari China untuk yg non tropik. 

Untuk mengisi pasar China yg luar biasa , Dahlan berfikir , tidak bisa hanya dikerjakan secara individual dengan mengerahkan petani, tapi harus mengerahkan korporasi besar , dalam hal ini Dahlan menunjuk PTPN VIII untuk menjadi intinya. Dengan tekat menundukkan pasar RRC, Dahlan pun sejak tahun lalu mencanangkan REVOLUSI ORANGE yaitu penanaman buah tropik secara besar-besaran , dimana proyek ini dikerjakan PTPN VIII dan IPB, serta para petani .


Kalau kita jeli dan jujur mengakui kecerdasan Dahlan , maka terobosan ini luar biasa, kenapa? PTPN VIII yg selama ini merupakan BUMN yg menanam teh di daerah Jawa Barat , sudah bertahun-tahun merugi ratusan miliar setiap tahunnya. Mengapa merugi? Karena tidak semua teh yg ditanam PTPN VIII hasilnya baik , karena banyak lahan PTPN VIII banyak yg berada di datran rendah (10.000 hektar). 


Anehnya meski sudah tahu berpuluh-puluh tahun (sejak jaman Belnda), bahwa tanaman tenh untuk datran rendah tidak bagus , namun manajemen PTPN VIII, termasuk menteri yg dulu-dulu tidak pernah punya pikiran untuk mengganti tanaman teh yg ternyata kwalitas rendah bila ditanam di datarn rendah. 

Nah saat menterinya Dahlan inilah , kemudian Dahlan mengumpulkan para hali, terutama dari IPB , kira-kira tanaman apa yg cocok untuk daerah dataran rendah. Dan para pakar di IPB kala itu merekomendasikan agar tanaman teh itu diubah menjadi perkebunan buah tropik. 

Gayung bersambut, Dahlan langsung setuju , dan saat ini ribuan hektar tanah yg tidak produktif ditanami teh oleh PTPN VIII itu mulai disulap menjadi kebun buah tropik, dimana tahap pertama yg ditanam adalah pisang, pepaya dan manggis. Dan bila semua berjalan sesui rencana, maka diperkirakan tahun depan gerakan MELAWAN RRC, atau mengimbangi impor buah RRC bakal terlaksana, karena PTPN VIII akan menjadi importir buah terbesar ke negara China. 

Luar biasa!!! Dahlan bukan hanya membangkitkan nasionalisme dengan mulai mengurangi penjajahan impor, tapi juga membuat perusahaan seperti PTPN VIII yg berpuluh tahun merugi menjadi berfungsi dan bahkan untung. Dahlan juga "menempatkan" para insinyur pertanian bekerja di bidangnya apabila Revolusi Orange ini terus dikembangkan secara besar-besaran, dimana Korporasi dalam hal ini perushaan BUMN (PTPN) akan bertindak sebagai Lead (inti ) dan petani sebagai plasmanya. 

Lalu dengan berbagai gebrakan Dahlan di bidang pertanian, peternakan dan perkebunan itu, apakah masih kuat mulut dan tangan kita menyebutkan dia JONGOS NEOLIB ...dan lucunya sebutan itu terlandasi oleh keikutsertaan Dahlan dan istrinya di lembaga sosial yg kebetulan pengurusnya bukan orang muslim, seperti Lions Club. Serangan yahudi, dan neolib ini juga pernah diterima Jokowi, hanya lantaran istrinya menjadi pengurus Rotary Club...


Mari melihat segala sesuatau dengan hati yg jernih, jangan dengan e
mosi, perasaan tidak suka, apalagi iri dan dengki...selamat berjuang terus sahabat dan guruku, Dahlan Iskan . Indonesia akan bangkit dengan orang-orang seperti Anda! 


(Selamat Hari Kebangkitan Nasional)
by Nanik Sudaryati

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost