Photo from Lombok Post |
30 October, 2014
KOTA BIMA - Setelah melepas jabatan Menteri BUMN, Dahlan Iskan masih tetap bersemangat untuk ikut membantu memajukan masyarakat, bangsa, dan negara.
Salah satu yang kini dilakukan adalah menggalakkan penanaman Kaliandra. Pohon ini akan dimanfaatkan untuk energi listrik. Salah satu wilayah penanaman pohon tersebut berada di kawasan Tambora, Bima.
Bima dijadikan pilot projek penanaman Kaliandra, selain 10 lokasi yang tersebar di Indonesia. Dahlan Iskan langsung meninjau kawasan penanaman Kaliandra di Bima.
Dahlan Iskan di sela-sela kunjungannya mengatakan, kehadirannya di Kota Bima memiliki dua tujuan utama. Yakni ingin membangun Kota Bima dan membangun usaha untuk warga Bima.
Dijelaskan, usaha tersebut yaitu mendirikan perusahaan listrik berbasis kemasyarakatan. Usaha energi tersebut akan dikelola oleh warga.
Sebelum pembangkit listrik tersebut didirikan, terlebih dahulu akan mensosialisasikan tanaman Kaliandra merah pada warga. Batang tumbuhan inilah yang akan menjadi bahan bakar pembangkit listrik.
“Batang pohon ini memiliki kalori 4.000. Apinya sangat panas dan batangnya mudah terbakar,” jelasnya.
Untuk menanam tumbuhan tersebut tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar satu tahun. Namun dibutuhkan lahan yang cukup luas. Kaliandara yang ditanam di lahan seluas 200 hektare bisa membangkitkan listrik 0,5 Megawatt.
Keunggulan lain, lahan untuk menanam Kaliandra tidak perlu subur. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di tanah tandus dengan curah hujan rendah. “Karena lahan yang dibutuhkan cukup luas, saya akan ke Gunung Tambora, sebagai lokasi percontohan,” bebernya.
Kaliandra akan tumbuh dalam waktu cepat. Setiap enam bulan, batangnya bisa dipangkas untuk dijadikan bahan bakar. “Tanaman ini bisa hidup hingga 24 tahun,” sebutnya.
Bila Kaliandra tumbuh dengan baik, batangnya akan dijadikan bahan bakar oleh perusahaan listrik yang akan dibangun. Tapi batang pohon tersebut tidak diambil cuma-cuma. Perusahaan akan membayar ke warga, kemudian warga akan membayar listrik ke perusahaan.
“Ini murni bisnis, tapi saya tidak mengambil keuntungan, karena warga sendiri yang akan mengelola perusahaan itu,” tuturnya.
Diungkapkan, pendirian perusahaan listrik dan budidaya Kaliandra tersebut bukan untuk mencari keuntungan. Melainkan untuk membantu warga. Dahlan sudah berikhtiar mendirikan PT SDI (Sosiopreneur Demi Indonesia) itu agar semangat kerjanya tetap bisa tersalurkan.
“Saya hanya ingin membantu warga, saya juga tidak mau kembali ke perusahaan dulu (Jawa Pos),” tuturnya.
Sementara itu, dalam kunjungan tersebut, Dahlan Iskan mengapresiasi perkembangan pembangunan Kota Bima termasuk pembangunan kota tepian air.
“Tiga tahun lalu saya sempat bertanya pada Pak Qurais (Wali Kota), mau dijadikan apa Teluk Bima,” katanya, saat berkunjung di kediaman Wali Kota Bima.
Begitu sampai di Kota Bima, mantan CEO Jawa Pos Grup ini menyatakan kaget melihat pesatnya perkembangan Kota Bima. Dahlan Iskan tidak menyangka Kota Bima mengalami perubahan yang cukup besar.
Karena itulah, Dahlan Iskan membawa beberapa tenaga ahli dari Surabaya untuk membantu Kota Bima membangun kota tepian air. “Saya salut dengan kinerja Pak Qurais dan jajaran, membangun daerah. Padahal saya datang niatnya ingin membantu membangun Kota Bima,” katanya.
Wali Kota Bima HM Qurais H Abidin sangat berterimakasih atas kunjungan Dahlan Iskan. Ia mengatakan, selama tiga tahun menunggu Dahlan Iskan untuk bisa datang ke Kota Bima. “Saya benar-benar bersyukur atas kunjungan guru saya ini,” katanya.
Diungkapkan, pembangunan dari Ni’u hingga Ama Hami merupakan ide dari Dahlan. Karena saat itu Dahlan menantangnya untuk menata Teluk Bima.
“Saya ditanya, mau dijadikan apa Teluk Bima yang kotor ini. Saat itu saya belum memiliki ide, tapi Dahlan menawarkan untuk membangun kota tepian air,” ceritanya.
Sebelumnya, Dahlan Iskan dan rombongan tiba di Bandaran Sultan Salahudin Bima sekitar pukul 16.03 Wita. Dahlan Iskan langsung disambut CEO Lombok Post Group H Ismail Husni dan jajaran managemen Lombok Post Group.
Dari bandara, Dahlan mengemudikan sendiri mobil EA 1 S milik wali kota. Perjalanan diawali dengan melihat Teluk Bima dari Ni’u hingga Ama Hami.
Rombongan juga berkeliling hingga ke Pelabuhan Bima. Perjalanan dilanjutkan ke Kolo. Dahlan Iskan beserta rombongan menyempatkan diri mampir ke PLTU Bonto. Setibanya di sana, Dahlan Iskan berdiskusi dengan warga dan staf yang mengerjakan PLTU tersebut.
Perjalanan dilanjutkan ke kediaman Wali Kota Bima untuk melaksanakan Salat Magrib berjamaah kemudian dilanjutkan dengan jamuan makan malam. Dahlan Iskan bersama rombongan kemudian berangkat menuju Gunung Tambora.
(nk/Lombok post group)