By Lukman Bin Saleh
Beberapa bulan yang lalu marak beredar isu tentang Dahlan mempunyai istri banyak. Isu ini disebar oleh akun twitter anonim yang menamakan diri triomacan2000. Konon istri Dahlan jumlahnya empat orang. Yang pertama adalah Ibu Nafsiah Sabri yang dinampakkan ke publik. Yang kedua adalah Nani Wijaya tangan kanan Dahlan semasa masih aktip di Jawa Post. Ketiga adalah suster yang merawat Dahlan waktu transpalasi hati di China. Keempat adalah Hedi Loren, seorang pengusaha.
Ibu Nafsiah tentu tidak ada seorangpun membantah kalau beliau adalah istri Dahlan yang sah. Yang jadi masalah adalah Nani Wijaya, Suster China dan Hedi Loren. Dari ketiga orang ini hanya Nani Wijaya yang mempunyai dasar tuduhan yang masuk akal, lainnya sangat mengada-ada.
Dulu di kalangan karyawan Jawa Post beredar isu, bahwa Nani Wijaya orang kepercayaan Dahlan itu sebenarnya istri sirinya. Kecurigaan ini muncul karena begitu dekat dan dipercaya Nani Wijaya oleh Dahlan. Tapi berpuluh tahun kemudian waktu membuktikan, bahwa Nani Wijaya dengan Dahlan tidak ada hubungan isimewa sama sekali. Hanya hubungan profesional seorang atasan dengan bawahan. Sekarang karyawan Jawa Post yang dulu mempercayai isu itu malu sendiri dan tidak mau mengingat-ingatnya kembali. Konon Dahlan sendirilah yang menyebarkan isu ini agar senior-senior Jawa Post tidak ada yang berani membangkang terhadap Nani Wijaya.
Sedangkan isu suster China menjadi istri Dahlan nampaknya sangat tidak mendasar. Bagaimana mungkin orang yang sedang sekarat antara hidup dan mati bisa selingkuh. Dengan berpuluh-puluh selang di tubuhnya dan ditunggu langsung oleh istri tercinta Nafsiah Sabri, mustahil Dahlan selingkuh.
Dengan Hedi Loren-pun mustahil, mana ada pengusaha yang mau jadi istri simpanan. Apa yang membuat dia rela menjadi istri simpanan? Harta sudah banyak, Dahlan juga tidak ganteng-ganteng amat. He.he..
Selanjutnya Dahlan dituduh seorang Freman Sonry-tangan kanan Zionis Israel. Karena konon dia pernah menjadi anggota sebuah lembaga amal yang bernama Lions Club Indonesia yang berafiliasi dengan Freman Sonry . Entah siapa yang menebar isu ini. Mungkin orang yang ilmu teori konsfirasinya amat sangat tinggi. Sehingga tidak ada hal sekecil apapun yang luput dari teori konsfirasinya. Seandainya Dahlan benar menjadi donatur lembaga amal Lions Club Indonesia belum tentu Dahlan pro-Yahudi. Contohnya kita bekerja menjadi direktur restoran cepat saji McDonalds. Ternyata saham perusahaan itu dimiliki oleh Yahudi. Otomatiskah kita menjadi simpatisan Yahudi? Lagian Dahlan memang aktip menjadi donatur lembaga-lembaga sosial, puluhan lembaga sosial seperti panti asuhan mendaftar Dahlan sebagai donatur tetapnya.
Mungkin si penebar isu tidak tahu kalau Dahlan mempunyai ratusan pesantren keluarga di Jawa Timur. Bahkan Dahlan mau membuatnya menjadi pesantren berstandar internasional. Dahlan juga sejak kecil sekolah di sekolah agama, mulai dari Madrasah Sanawiyah, Madrasah Aliayah, dan IAIN. Dengan dasar agama yang begitu kuat apa mungkin Dahlan adalah seorang Freman Sonry? Atau isu ini dihembuskan oleh kalangan garis keras yang tidak setuju dengan pandangan-pandangan Dahlan yang dianggap sedikit liberal?
Tuduhan paling gres adalah dari Komisi VII DPR hususnya Effendi Simbolon. Dahlan merugikan negara 37 triliun sewaktu menjabat Dirut PLN. Orang yang merugikan negara adalah koruptor. Effendi Simbolon akan memanggil paksa Dahlan dan menyeretnya ke KPK. Tuduhan ini janggal karena sebenarnya BPK hanya mengatakan PLN kehilangan kesempatan untuk berhemat, bukan rugi. Kesimpulan BPK digoreng oleh Komisi VII sehingga PLN terkesan merugikan negara. Menko Perekonomian, BP Migas, Kemeterian ESDM, dan Dirut PLN yang sekarang sudah menjelaskan, waktu itu PLN tidak bisa berhemat karena tidak ada gas. Terpaksa pakai BBM yang mahal, daripada terjadi pemadaman total dan lama di Jakarta atau pemadaman bergilir se-Jawa-Bali.
Dahlan sendiri pada bulan Juli 2011 saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII dihadiri juga oleh BP Migas dan Kementerian ESDM, meminta tambahan pasokan gas. Dahlan memaparkan bahwa PLN melakukan pemborosan 15 triliun pertahun jika tidak diberi gas yang mencukupi. Komisi VII waktu itu tidak peduli, sampai-sampai Dahlan mengancam akan mengimpor lagi gas yang sudah diekspor pemerintah ke Singapura. Komisi VII tetap tidak ambil pusing, lalu kenapa sekarang dipermasalahkan?
Bukan Dahlan namanya kalau reaktip dan emosi dengan tuduhan-tuduhan seperti di atas. Dia tetap menghadapinya dengan senyum dan guyon. Saat dikonfirmasi wartawan apakah betul punya istri empat? Dia tidak membantah. Iya istri saya empat, yang pertama namanya Nafsiah, yang kedua Nafsiah, yang ketiga Nafsiah dan yang keempat Nafsiah. Keempat-empatnya mau aku ajak umrah ujarnya sambil tersenyum.
Ketika dikonfirmasi apakah dia benar seorang Freman Sonry, dia balik bertanya. Binatang apa itu? Atau itu nama makanan? Tumben saya mendengar namanya, enak gak? Guraunya lagi kepada wartawan.
Ketika dimintai tanggapannya tentang kerugian negara 37 triliun yang disebabkan oleh PLN. Dia malah mengatakan BPK salah, bukan 37 triliun tapi 100 triliun. Dan bukan tahun 2009-2010 saja PLN rugi tapi sejak zaman Majapahit ujarnya.
Percuma memang Dahlan diserang oleh orang yang berjiwa preman dan emosional. Seperti menghantam ruang hampa sekuat tenaga. Hanya menghabiskan energi dan membuat stres penyerangnya. Mungkin Dahlan hanya bisa di skak-mat oleh orang-orang berkemampuan guyon tingkat tinggi. Seperti presiden-presiden Amerika atau setidak-tidaknya presiden Indonesia keempat: Almarhum Gusdur.
Apakah masih ada lagi fitnah yang lebih keji dari tuduhan menghianati keluarga, agama, dan negara?