Ket Photo: Menteri BUMN Dahlan Iskan saat Menjadi Pembicara. Foto: Yessy/JPNN.com
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyoroti lambannya birokrasi yang berjalan di negeri ini. Pembangunan tol Trans-Sumatera misalnya, hingga saat ini masih terganjal soal perizinan."BUMN sudah siap membangun, uang banyak, tenaga ahli ada. Tapi surat kerja enggak turun-turun," keluhnya saat menjadi pembicara di Seminar Komite Ekonomi Nasional (KEN) di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (3/12).
Padahal lanjut Dahlan, BUMN perbankan telah siap menggelontorkan dana untuk membangun tol tersebut. "Bank BUMN berani dana berapapun karena kredit mengecil. Pokoknya untuk pembiayaan tidak ada masalah," tegasnya.Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat ini juga mempertanyakan mengapa untuk membuktikan bahwa proyek tol Trans-Sumatera layak atau tidaknya membutuhkan waktu yang sangat lama, sampai bertahun-tahun.
"Cara membuktikannya ini yang berbelit belit. Caranya harus tenderkan lebih dulu kalau tidak ada peserta tendernya, nanti pasti akan ditenderkan lagi. Nah setelah dua kali tidak ada yang ikut, baru boleh BUMN yang mengerjakan proyeknya dan ini butuh waktu tiga tahun," katanya.
Maka itu mantan Dirut PLN ini sangat menyesalkan hal tersebut. Padahal menurut dia, Indonesia mempunyai tenaga ahli untuk menuntaskan masalah itu dengan waktu sekitar enam bulan saja. "Kenapa membutuhkan waktu selama itu?. Apa kita tidak ahli menghitung ekonomis atau tidak ekonomisnya proyek tersebut?. Kalau begini kita akan kehilangan waktu selama tiga tahun untuk membangun dan ini harus kita ubah," pungkasnya. (chi/jpnn)