RIBUAN TUKANG BAKSO DUKUNG PROGRAM DAHLAN ISKAN
by JTO
Dukungan masyarakat pada program kerja Menteri BUMN Dahlan Iskan terus berdatangan. Tak mau kalah dengan para petani, santri, mahasiswa, pelajar dan industriawan, dukungan juga datang dari ratusan ribu tukang mi dan bakso.
Sebanyak 5.000 tukang bakso akan menggelar dukungan pada program penyerapan daging impor BUMN, bertempat di Parkir Timur Senayan, Minggu pagi (29/12). Pesta 5.000 tukang bakso itu mewakili seluruh anggota asosiasi pedagang mi dan bakso seluruh Indonesia yang berjumlah 2.5 juta orang untuk menyerap daging impor yang dilakukan BUMN.
Sebagaimana diketahui, harga daging sapi di Indonesia sejak Lebaran lalu hingga saat ini belum juga turun. Untuk menormalkan harga daging sapi, kementerian BUMN melalui Bulog dan RNI akhirnya melakukan impor untuk penetrasi pasar.
Ternyata, masyarakat kurang bisa menyerap stok daging sapi beku impor yang digelar melalui berbagai operasi pasar. Rupanya, dalam mekanisme pasar, pembeli daging sapi terbesar adalah para pedagang mi dan bakso, bukan masyarakat umum. Pedagang mi dan bakso berjumlah sekitar 2.5 juta orang di seluruh Indonesia, yang bergabung dalam Apmiso.
Mengapa pedagang mi dan bakso belum tertarik membeli daging impor BUMN yang harganya lebih murah dari harga daging di pasar umum? Ternyata, mereka enggan karena menganggap daging bekutidak bisa digunakan untuk bakso.
Anggapan itu ternyata salah sama sekali. Dengan teknik pengolahan yang benar, daging sapi beku bisa dibuat bakso dengan kualitas sama baiknya dengan daging sapi segar. Komposisi campurannya bisa 50:50.
Nah, pesta 5.000 tukang bakso itu dimaksudkan sebagai media edukasi dari pengurus Apmiso kepada seluruh pedagang mi dan bakso untuk tidak ragu menggunakan daging sapi beku. Dengan menggunakan daging sapi beku, biaya produksi bakso bisa ditekan cukup signifikan, tanpa menurunkan kualitas baksonya.
Ujung-ujungnya, pedagang mi dan bakso maupun konsumen akan sama-sama untung.