Kamis, 21 Agustus 2014

Gerakan Sosiopreneur


Dahlan Iskan
Gerakan Sosiopreneur
Hari ini, Senin 18 Agustus 2014, Abah Dahlan Iskan akan memaparkan secara lengkap garis perjuangan, model, dan bentuk gerakan sosiopreneur. Selama ini, Tim adhock yang diminta Abah untuk mempersiapkan dan membahas gerakan sosiopreneur sudah bekerja keras. Mereka telah melakukan survey dan pendekatan di seluruh wilayah Indonesia. Hanya saja, soal garis perjuangan dan model gerakan sosiopreneur baru akan ditetapkan hari ini.
Alat kelengkapan gerakan sosiopreneur sudah dipersiapkan secara lengkap. Kantor pusat, logo, stempel, titik dan wilayah sebagai pionir gerakan sudah siap. Tinggal menunggu ketetapan dari Abah, kapan gerakan dan perjuangan dimulai.
Seperti yang sudah disampaikan Abah pada Kongres ReDI di Hotel Kartika Chandra beberapa waktu lalu, terkait soal gerakan sosiopreneur. Bahwa gerakan ini tetap mengejar keuntungan/laba. Nah, keuntungan yang diperoleh sebanyak-banyaknya digunakan untuk kegiatan sosial.
Semoga setelah pemaparan secara lengkap oleh Abah pada hari ini, kita sudah punya gambaran detail soal gerakan sosiopreneur.
Salam Demi Indonesia!

Gerakan sosiopreneur difokuskan untuk mengentaskan kemiskinan, membuka lapangan kerja, ikut meringankan beban pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional, dan memberikan akses serta pemberdayaan masyarakat di daerah2 terpencil dan selama ini cenderung terisolir....

saat ini sudah dibentuk PT baru dan juga sdh dilegalkan. Komposisi sahamnya: 
1. 50 persen milik Abah, 
2. 30 persen milik Jawa Pos, 
3. 20 persen milik Media Nusantara. 
Presiden direktur: Ridha Kaliamsi; Direktur wil barat: Mas Yanto dan Direktur wil timur: Mas Suhendro....

Gerakan Sosiopreneur meliputi 4 hal utama: 
1. Mendirikan pembangkit listrik dg bahan dasar kalori dari biomass. 
2. Farming integreted atau Pertanian Terpadu. 
3. Energi baru dan terbarukan. 
4. Modal venture/pembiayaan/permodalan.

Untuk tahap awal, Gerakan Sosiopreneur akan melaksanakan 2 hal utama: 
Pendirian pembangkit listrik dan farming integreted. Bisnis plan yang sudah tersusun dan disyahkan adalah pendirian pembangkit listrik di 30 daerah yang diduga untuk 10 tahun ke depan belum akan teraliri listrik dari PLN. Di daerah itu akan disediakan minimal 200 hektar tanah untuk ditanami Kaliandra Merah sebagai bahan dasar pembangkit listrik. Semula anggaran di tiap titik/unit ditetapkan Rp 60 miliar. Sehingga utk 30 titik/unit diperlukan anggaran 1,8 triliun. Tapi Abah Dahlan Iskan meminta anggaran biayanya diturunkan menjadi 37 miliar per titik/unit.

Untuk Pertanian Terpadu: PT. Sosiopreneur akan menyiapkan minimal 5 hektar tanah untuk digarap oleh 70 keluarga miskin di masing2 daerah yg sdh ditetapkan. Gerakan Sosiopreneur ini akan lounching secara resmi pada bulan November di Batam, Kepulauan Riau. Namun begitu, untuk penanaman kaliandra merah sudah dipersiapkan dari sekarang....

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost