Selasa, 05 Agustus 2014

Dahlan Iskan : Saya tersiksa Nunukan dan Tarakan krisis listrik

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menerima pengaduan terkait permasalahan listrik di kawasan Nunukan, Tarakan dan Samarinda, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Saat ini banyak beberapa kendala yang membuat tiga kawasan tersebut masih terkendala soal listrik padahal 2009 lalu, persoalan sudah diantisipasi.

"Saat lebaran di Samarinda, saya menerima pengaduan banyak sekali. Meski saya bukan menteri energi, tapi pengaduan terbanyak masalah listrik dari Nunukan, Tarakan dan Samarinda sendiri," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/8).

Dia memaparkan, penyebabnya kawasan Nunukan kekurangan energi listrik, pasokan gas hanya 2 mmscfd. Pihaknya, mengaku sudah menghubungi berbagai pihak, mulai PLN, Pertamina dan Medco Energi, untuk menyelesaikan krisis tersebut.
"Waktu itu Nunukan saya selesaikan dengan cara menggelar kabel bawah laut dari daratan Kalimantan. Di daratan yang jauhnya 50 km dari pulau Nunukan itu, ada sumber gas. Tapi kecil sekali. Hanya 2 mmscfd. Ini tidak ada nilai ekonominya. Mau dipakai di lokasi ditemukannya gas itu, tidak ada penduduknya, Mau dikirim gasnya, terlalu kecil," kata dalam pernyataan tertulis yang dikirim pada wartawan, Selasa (5/8).

Saat itu, lanjut Dahlan, dirinya memutuskan bikin pembangkit listrik di dekat lokasi gas, lalu listriknya dikirim dengan kabel bawah laut menuju pulau Nunukan dan Pulau Sebatik. Pola itu, dinilai menguntungkan semua pihak, PLN diuntungkan karena biaya memproduksi listriknya lebih murah dan rakyat Nunukan atau Sebatik juga diuntungkan karena mendapat listrik.

"Listrik sebanyak 8 MW bisa dihasilkan dan dikirim ke Nunukan. Lho kok krisis listrik lagi? Saya pun telepon sana-sini. Akhir baru saya ketahui bahwa sistem pengiriman listrik itu terganggu. Semuanya kini lagi kerja menyelesaikan semua itu. Saya benar-benar tersiksa oleh kondisi Tarakan dan Nunukan itu," katanya.

Dahlan mengaku kesal dengan kinerja PLN Kalimantan Timur yang tidak bisa menjawab persoalan krisis listrik di daerah tersebut. "Saya termasuk memaklumi terjadinya gangguan, tapi saya tidak bisa menerima kalau tidak ada yang bisa menjelaskan gangguannya karena apa," ungkapnya.

Dia mengatakan dirinya harus turun tangan langsung, untuk menormalkan pasokan listrik di wilayah tersebut. Paling tidak, dirinya meminta Pertamina untuk perbaikan kompresor dan PGN untuk pasokan gas turun tangan memenuhi pasokan gas untuk wilayah Tarakan.

"Saya akhirnya SMS Hendy, dirut PGN. Bung Hendy, minta tolong, tarakan krisis listrik. Mestinya dapat gas 7 mmscfd dari MKI sejak tahun lalu, tapi sampai sekarang blm dapat. Kabarnya kontraktor sumur gasnya, Pegasol (grup PGN) blm menyelesaikan pekerjaannya. Tolong ya," katanya.

http://www.merdeka.com/uang/dahlan-saya-tersiksa-nunukan-dan-tarakan-krisis-listrik.html

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost