17.38
sopyan
Bahasa Gado-Gado di Monas
by Lukman bin Saleh
Pagi tadi setelah selesai senam, Abah Dahlan Iskan sudah ditunggu oleh sekelompok pemuda. Mereka adalah pelajar berprestasi dari Jakarta yang menerima beasiswa beberapa waktu yang lalu. Terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA sampai mahasiswa.
Mengetahui hari ini Abah di Jakarta. Mereka sepakat menemuinya di Monas. Sejak pukul 05.30 mereka sudah menunggu.
Dengan sabar mereka menunggu. Saat selesai senam. Belum sempat mereka maju menemui Abah. Abah lebih dahulu menemui mereka.
Kesempatan ini tidak mereka sia-siakan. Bercakap-cakap dengan Abah. Satu persatu mereka mendapat kesempatan. Ada yang menanyakan aktifitas rutin Abah sehari-hari, tips sukses, pelajaran apa yang paling diingat Abah sehingga bisa sukses, dan lain-lain. Bahasa yang mereka gunakan juga macam-macam, mulai dari Bahasa Indonesia, Inggris sampai Mandarin. Abah-pun menjawab mereka sesuai dengan bahasa yang digunakan penanya.
Pada intinya mereka mengatakan, Abah itu salah satu tokoh inspirasi Indonesia, membuat mereka berani bermimpi. Bermimpi untuk menjadi orang sukses yang bersikap rendah hati dan selalu menolong sesama.
Bagi yang mengenal kepribadian Abah, memang tidak habis-habisnya beliau bisa dijadikan inspirasi dan teladan. Abah adalah sosok teladan yang kompleks. Dikagumi oleh lintas golongan. Tua maupun muda, kaya ataupun miskin, orang kota sampai ke desa. Apapun agamanya, apapun sukunya. Dari kalangan pesantren sampai selebritis.
Seperti artis Rafi Ahmad sekeluarga. Begitu mengagumi sosok Abah Dahlan Iskan. Sampai-sampai dia menyesuaikan waktu luang Abah untuk menggelar acara pernikahan. Agar Abah bisa menjadi saksi.
Padahal saat Pilpres Rafi Ahmad adalah pendukung fanatik Prabowo. Abah sendiri mendukung Jokowi. Tapi dia tidak memperdulikan itu.
Memang Abah adalah sosok yang luar biasa. Menjadi inspirasi bagi jutaan orang Indonesia. Terlalu sempit kalau hanya dilihat dari sisi pilihan politik. **
Posted in:
