Aset BUMN ternyata sudah mencapai 4.500 Triliun. Wow! Artinya selama 2 tahun terakhir ini, aset BUMN bertambah 1500 Triliun!
2 Tahun lalu, saat Abah Dahlan Iskan baru memimpin BUMN, Aset tahun 2011 tercatat sebesar 2947 Triliun.
Dari tahun 2012, berbagai proyek raksasa BUMN berhasil dipercepat dan selesai karena sinergi BUMN dan pembentukan berbagai Konsorsium BUMN. Tercatat untuk bandara saja ada Kuala Namu, New Ngurah Rai, Sepinggan, Terminal 2 Juanda berhasil dirampungkan. Begitu juga beberapa ruas jalan tol (Yang paling fenomenal adalah tol atas laut Bali), pelabuhan dan proyek konstruksi lainnya.
Kerja.Kerja.Kerja!
------
Total Aset BUMN Capai Rp 4.500 Triliun
Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki aset dua kali lebih tinggi dua kali lipat pada semester I 2014 dibandingkan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014 yang mencapai Rp 1.800 triliun.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengakui, jumlah aset BUMN saat ini masih belum memiliki andil yang cukup signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional.
"Aset BUMN sekarang capai Rp 4.500 triliun. Memang besar sekali, tapi perannya ke ekonomi nasional tidak sebesar dulu, bukan karena BUMN mengecil tapi ekonomi nasionalnya tumbuh besar," kata Dahlan di Jakarta, Kamis (28/8/2014)
Namun begitu, satu hal yang ditekankan Dahlan, pembangunan ekonomi nasional memang seharusnya peran besar bukan dari perusahaan plat merah melainkan harus mendorong sektor swasta.
Perusahaan BUMN dalam hal ini diwajibkan hanya sebagai pelopor dalam proyek-proyek pembangunan nasional yang lebih strategis dan memiliki risiko yang lebih besar.
Akan tetapi, Dahlan mengatakan, dengan mendorong sektor swasta juga membantu memberikan kemandirian bangsa terutama dari sektor industri.
"Negara demokrasi, sebaiknya rakyatnya yang kuat bukan perusahaan BUMN yang kuat, caranya memperbesar yang swasta. tapi di satu pihak saya tidak ingin BUMN makin dominan tapi juga saya di sisi lain juga harus terus membuat BUMN besar, di sisi lain swata harus besar, bimbang juga," paparnya. (Yas/Ahm)
http://