17.45
sopyan
25 September 2013 17:01:00 WIB
WE.CO.ID - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengisyaratkan segera merombak susunan direksi sejumlah perusahaan milik negara karena dinilai belum mampu menjadi sebagai "the dream team".
"Setidaknya tiga-empat BUMN saat ini direksinya tidak solid. Belum masuk kategori 'dream team". Karena itu akan kita tindak lanjuti," kata Dahlan, usai pencanangan program "BUMN Bersih", di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Menurut Dahlan, keputusan untuk melakukan evaluasi terhadap tiga hingga empat BUMN tersebut menjadi salah satu pembahasan dalam rapat pimpinan Kementerian BUMN.
"Ada masukan dari direksi BUMN bahwa jajarannya tidak solid, sehingga kita perlu evaluasi," kata Dahlan.
Meski demikian mantan Dirut PT PLN ini tidak menyebutkan BUMN apa saja yang direksinya tidak solid.
"Saya tidak akan menyebutkan, karena hanya akan membuat ketidaktenangan bekerja di perusahaan-perusahaan itu," tegas Dahlan.
Ia hanya menjelaskan, bahwa di semua BUMN tanpa terkecuali harus terbentuk "dream team" sehingga mampu menjadikan perusahaan lebih unggul.
Menurut catatan, "dream" team BUMN merupakan gagasan Dahlan Iskan yang mulai diterapkan sekitar awal 2012, dimana dalam satu susunan direksi harus solid dan kompak.
Dalam pelaksanaannya, direktur utama BUMN sebagai orang nomor satu di perusahaan "platmerah" diberikan hak dan wewenang penuh untuk memilih dan menentukan siapa yang menjadi direktur.
Dengan demikian, setiap pengambilan keputusan strategis perusahaan dapat dengan mudah dan cepat dilaksanakan, serta membuahkan hasil yang lebih baik sesuai dengan rencana bisnis perusahaan. (Ant)
Redaksi
Foto: Sufri Y.
"Setidaknya tiga-empat BUMN saat ini direksinya tidak solid. Belum masuk kategori 'dream team". Karena itu akan kita tindak lanjuti," kata Dahlan, usai pencanangan program "BUMN Bersih", di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Menurut Dahlan, keputusan untuk melakukan evaluasi terhadap tiga hingga empat BUMN tersebut menjadi salah satu pembahasan dalam rapat pimpinan Kementerian BUMN.
"Ada masukan dari direksi BUMN bahwa jajarannya tidak solid, sehingga kita perlu evaluasi," kata Dahlan.
Meski demikian mantan Dirut PT PLN ini tidak menyebutkan BUMN apa saja yang direksinya tidak solid.
"Saya tidak akan menyebutkan, karena hanya akan membuat ketidaktenangan bekerja di perusahaan-perusahaan itu," tegas Dahlan.
Ia hanya menjelaskan, bahwa di semua BUMN tanpa terkecuali harus terbentuk "dream team" sehingga mampu menjadikan perusahaan lebih unggul.
Menurut catatan, "dream" team BUMN merupakan gagasan Dahlan Iskan yang mulai diterapkan sekitar awal 2012, dimana dalam satu susunan direksi harus solid dan kompak.
Dalam pelaksanaannya, direktur utama BUMN sebagai orang nomor satu di perusahaan "platmerah" diberikan hak dan wewenang penuh untuk memilih dan menentukan siapa yang menjadi direktur.
Dengan demikian, setiap pengambilan keputusan strategis perusahaan dapat dengan mudah dan cepat dilaksanakan, serta membuahkan hasil yang lebih baik sesuai dengan rencana bisnis perusahaan. (Ant)
Redaksi
Foto: Sufri Y.
Posted in:
