Jumat, 27 September 2013

Kunjungan : Ambon : DAHLAN ISKAN OPTIMIS EKONOMI MALUKU AKAN LEBIH BAIK

dahlan-kunjungan1Tiba Ambon, Menteri BUMN ini melakukan hal-hal yang tidak terduga. Selain menghindari sambutan VIP, diluar jadwal Dahlan Iskan malah melakukan sidak ke Pelabuhan Yos Sudarso Ambon dan PPN Tantui. Terakhir, Menteri yang terkenal dengan motto Kerja…Kerja…Kerja ini menutup kunjungannya dengan menikmati nasi kuning ibu Jamillah.
Tiba dengan pesawat Batik Air sekitar pukul 05.30 WIT pagi Kamis (26/9) kemarin, Dahlan dan rombongan sedianya dijemput di VIP Bandara Pattimura Ambon. Disana telah siap unsur Muspida Maluku dan para pimpinan BUMN di Maluku. Mobil yang ditumpangi Dahlan awalnya menuju arah ruang VIP, namun supir disuruh langsung tancap gas menuju Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. Para penjemput yang berada di VIP Bandara kebingungan dan cepat-cepat mengikutinya dari belakang.
Bersama rombongan, kendaraan menelusuri jalan raya Ambon selama 30 menit menuju Pelabuhan Ambon. Kepala Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi mengaku acara blusukan ini di luar agenda. “Ini di luar agenda kami. Seharusnya proses penyambutan dulu,” ucap Faisal saat menemani Dahlan blusukan di Pelabuhan Ambon, Kamis (26/9/2013).
Selain rombongan dari Jakarta, ikut dalam rombongan sidak, Dirut Ambon Ekspres Mahfud Waliulu, Direktur Rakyat Maluku, Ahmad Ibrahim dan Direktur Ameks, Nasri Dumula. Sementara plh Gubernur Maluku, Nn Ros Far-Far juga turut ke Pelabuhan Yos Sudarso menanti selesai sidak.
Setibanya di pelabuhan peti kemas, kargo dan penumpang yang dikelola PT Pelindo IV (Persero) ini, Dahlan langsung meninjau toilet terminal pelabuhan penumpang. Disini Dahlan didampingi GM Pelindo IV Cabang Ambon, Aris Tundru yang datang tergopoh-gopoh. Melihat kondisi toilet yang kurang terawat, Dahlan hanya goyang-goyang kepala tanpa komentar. Mantan bos PT PLN ini langsung menyusuri terminal peti kemas.
Dahlan menyusuri seluk beluk pelabuhan. Bahkan, posisi container yang paling belakang dan beralaskan sampah dikunjunginya. ‘’Ini (container) sudah lama disini ya. Jangan terlalu lama,” katanya kepada Aris yang terus mendampingi sambil berjalan cepat.
Saat acara blusukan, operasional bongkar muat barang belum dimulai. Operasional dimulai pukul 08.00 WIT. Sambil berjalan Aris menjelaskan pengembangan pelabuhan di depan Dahlan. Menurutnya, kapasitas pelabuhan bakal ditingkatkan. Pasca pengembangan yang tuntas pada 2014, daya tampung pelabuhan peti kemas bisa meningkat 25%.
“Pertama kita kembangkan melalui reklamasi di samping pelabuhan. Pasar Lama digusur sesuai kesepakatan dengan Pemkot Ambon. Reklamasi untuk tahap awal berjalan. Kita jadikan pelabuhan peti kemas. Investasi CC sebanyak 1 unit,TT sebanyak 2 unit, tronton 4 unit. Untuk tahun depan sudah clear. Arus peti kemas saat ini 70.000 box per tahun. Akan meningkat 20-25%,” jelas Aris.
Usai blusukan, Dahlan dan rombongan diantar ke Swisbell Hotel untuk sekedar beristirahat sebelum mengikuti acara Dies Natalis Fakultas Hukum Unpatti. Celakanya, saat berada di Swisbell hotel, Aris sang GM PT Pelabuhan Indonesia IV Ambon mendapat teguran. Ini karena Pelindo ternyata menyediakan kamar mewah bagi Dahlan dan istrinya. ”Lain kali jangan seperti itu ya. Pelindo IV kan masih belum banyak uangnya. Kamar yang tadi dipakai, saya yang bayari ya,” kata Dahlan Iskan.
Aqua Dwipayana, salah satu motivator yang kebetulan sedang di Ambon, mengaku kaget melihat Dahlan Iskan menegur stafnya karena disediakan hotel yang bagus.  ”Semoga keteladanan Pak Dahlan ini ditiru banyak pejabat lain. Terutama, untuk berperilaku sederhana,” celetuk Dwipayana.
Dari hasil peninjauannya itu, Dahlan mengaku kalau pertumbuhan kontainer pelabuhan Yos Sudarso Ambon sudah  sangat  baik. Dan potensi  meningkatkan pertumbuhan masih sangat besar. Keyakinan Dahlan ini, didasari upaya  PT Pelindo IV (Persero) yang terus melakukan penataan pelabuhan untuk penyediaan terminal  peti kemas. Diantaranya melakukan reklamasi di sekitar pelabuhan Yos Sudarso
“Supaya arus barang dari dan ke Ambon semakin besar, kemudian diadakan reklamasi pantai untuk luas lapangan pelabuhan, karena kedepan itu, angkutan barang itu semua dimuat dengan Kontainer,” ungkap Dahlan ketika ditemui di
Universitas Pattimura Ambon seusai memberi kuliah umum bagi ratusan mahasiswa kampus tersebut.
Selain reklamasi pantai yang telah dilakukan, Dahlan juga berharap, agar pihak PT Pelindo Ambon juga harus membongkar gudang barang yang ada di pelabuhan Yos Sudarso saat ini. Sebab, kedepan tidak dibutuhkan. “Karena sekarang hanya sedikit barang yang memerlukan gudang. Kalau jaman dulu khan semua barang memerlukan gudang, tapi pelabuhan sekarang memerlukan lapangan karena barang-barang dikirim dengan container,” katanya.
Dia pun optimis bila perluasan area pelabuhan selesai, dapat berpengaruh secara sginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Maluku, khususnya di Kota Ambon. “Nah kalau jumlah kontainer bisa dua kali lipat dari sekarang ini, ekonomi di Ambon ini akan semakin jauh lebih baik,” tandasnya.
Menyoal keberadan PT Perikanan Nusantara Tantui, Dahlan optimis, BUMN yang sempat berhenti beroperasi sekira tujuh  tahun karena konflik berkepanjangan dan masalah pengelolaan ini, akan kembali bangkit bila di tata menjadi lebih baik. Dia menargetkan, tahun depan, PT. Perikanan yang memiliki unit usaha dok kapal, pengolahan ikan hingga penangkapan ikan laut seperti cakalang dan tuna ini sudah dapat melakukan kegiatan ekspor. “Tadi saya sudah tinjau fasilitas-fasilitasnya, dan kedepan kita dorong untuk ekspor terus,” ucapnya.
Mantan Dirut PLN ini menjelaskan, kendala utama yang akan ditemui oleh PT Perikanan Nasional untuk melakukan kegiatan ekspor adalah menjaga kualitas ikan yang akan diekspor. “Tapi saya yakin ini bisa di atasi, karena sewaktu saya di Pelabuhan Perikanan tadi,  sudah ada tenaga dari Korea dan Amerika untuk mengajari cara menjaga dan menjamin mutu ekspor. Nah setelah itu, baru kita menyeleksi barang ekspor itu seperti apa,” jelasnya.
Hingga saat ini, PT Perikanan Nusantara  yang mulai beroperasi sejak 2008 itu,  melakukan penangkapan ikan dan memprosesnya menjadi ikan beku sebanyak tujun ton per hari, dan hasil produksi BUMN perikanan ini untuk kebutuhan dalam negeri.
Nasi Kuning Ibu Jamillah,
Dahlan Iskan sepertinya hafal betul keberadaan nasi kuning yang sering dijajakan sepanjang pada emperan toko di sejumlah ruas jalan di Kota Ambon. Semenjak jadi CEO Jawa Pos, dan sering berjunjung ke Ambon, Dahlan tak pernah lupa nasi kuning. ‘’Saya ingin makan nasi kuning Ambon,” katanya kepada pengiringnya sesaat sebelum meluncur ke Unpatti. Karena tidak memiliki waktu banyak, Dahlan meminta salah satu pengiringnya membeli dan membungkusnya saja. Nasi kuning ibu Jamillah yang berlokasi di Soa Bali menjadi oleh-oleh.
Usai membawakan materi di acara Fakultas Hukum Unpatti, rombongan Dahlan Iskan yang hanya terdiri dari dua mobil bergerak ke arah Bandara Pattimura Ambon. Di ruangan VVIP Bandara Pattimura, sudah siap menunggu sejumlah pejabat dan pimpinan BUMD di Maluku berikut jamuan makan siang.
Waktu sudah menunjukan pukul 13.00 WIT ketika para pejabat mengajaknya makan siang.
“Ayo kita makan,” ajak Dahlan sambil menghampiri meja makan dan diikuti para rombongan. Setelah berjalan-jalan mengitari meja jamuan makan dan menunjuk-nunjuk makanan yang ada, Dahlan kemudian balik dan bertanya nasi kuning yang dipesannya tadi pagi. “Nasi kuningnya mana,” ujarnya.
Setelah diberitahu kalau bungkusan nasi kuning racikan Ibu Jamillah sudah disajikan di meja makan, Dahlan lantas menghampiri dan melahap didampingi istrinya. Aksi ini diikuti para pejabat dan pimpinan BUMN. “Ternyata nasi kuning Ambon enak. Nasi kuning ibu Jamilah enak, pake santan asli dari buah kelapa dan bukan dari bahan kare. Enak,” katanya setelah menghabiskan satu bungkus nasi kuning. Rombongan selanjutnya bertolak ke Sorong, Papua Barat. (*)

http://www.ambonekspres.com/index.php?option=com_k2&view=item&id=734:dahlan-iskan-optimis-ekonomi-maluku-akan-lebih-baik&Itemid=497

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost