17.10
sopyan
Laporan wartawan Tribun Manado Dion DB Putra
TRIBUNMANADO.CO.ID, BANJARMASIN - Tokoh pers nasional yang juga Meneg BUMN Dahlan Iskan melukiskan ketergantungan Indonesia pada impor seperti pedagang yang tak mau repot.
"Karakter pedagang tak mau repot, yang penting bagi dia adalah beli lalu jual kembali. Kita juga tidak mau repot bangun industri dalam negeri sehingga hampir semua kebutuhan dalam negeri andalkan impor," kata Dahlan saat menjadi pembicara kunci pada pembukaan kongres ke-23 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Kamis (19/9/2013).
Impor, lanjut Dahlan, menciptakan ketergantungan yang sangat tinggi. Dia melukiskan kebijakan impor di negeri ini sudah tidak wajar lagi. Kebutuhan pokok mulai dari daging, beras, kedelai, garam dan sebagainya diimpor.
Dalam rangka itulah, sebagai tokoh pers, Dahlan mengajak PWI sebagai satu di antara komponen pers nasional ikut berperan aktif mendorong masyarakat membangun industri.
Secara praksis jurnalistik, Dahlan mengkritik agenda setting headline media massa nasional yang kurang lebih 70 persen mengutamakan berita-berita politik. "Seharusnya dibalik, pers lebih mengutamakan isu-isu ekonomi," kata Dahlan yang termasuk salah satu peserta konvensi Capres Partai Demokrat itu.
Kongres PWI yang dihadiri para ketua cabang PWI dari seluruh Indonesia dibuka Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Rudy Arifin.
Agenda Kongres PWI di Banjarmasin antara lain akan mengevaluasi kinerja kepengurusan periode 2008-2013 dan memilih pengurus baru periode 2013-2018. Peserta kongres kurang lebih 120 orang yang datang dari 34 cabang PWI se-Indonesia.
Seperti disaksikan Tribun Manado, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang mengikuti acara pembukaan Kongres PWI di gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Kamis (19/9/2013).
Selain Gubernur Sulut hadir juga dalam acara pembukaan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
TRIBUNMANADO.CO.ID, BANJARMASIN - Tokoh pers nasional yang juga Meneg BUMN Dahlan Iskan melukiskan ketergantungan Indonesia pada impor seperti pedagang yang tak mau repot.
"Karakter pedagang tak mau repot, yang penting bagi dia adalah beli lalu jual kembali. Kita juga tidak mau repot bangun industri dalam negeri sehingga hampir semua kebutuhan dalam negeri andalkan impor," kata Dahlan saat menjadi pembicara kunci pada pembukaan kongres ke-23 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Kamis (19/9/2013).
Impor, lanjut Dahlan, menciptakan ketergantungan yang sangat tinggi. Dia melukiskan kebijakan impor di negeri ini sudah tidak wajar lagi. Kebutuhan pokok mulai dari daging, beras, kedelai, garam dan sebagainya diimpor.
Dalam rangka itulah, sebagai tokoh pers, Dahlan mengajak PWI sebagai satu di antara komponen pers nasional ikut berperan aktif mendorong masyarakat membangun industri.
Secara praksis jurnalistik, Dahlan mengkritik agenda setting headline media massa nasional yang kurang lebih 70 persen mengutamakan berita-berita politik. "Seharusnya dibalik, pers lebih mengutamakan isu-isu ekonomi," kata Dahlan yang termasuk salah satu peserta konvensi Capres Partai Demokrat itu.
Kongres PWI yang dihadiri para ketua cabang PWI dari seluruh Indonesia dibuka Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Rudy Arifin.
Agenda Kongres PWI di Banjarmasin antara lain akan mengevaluasi kinerja kepengurusan periode 2008-2013 dan memilih pengurus baru periode 2013-2018. Peserta kongres kurang lebih 120 orang yang datang dari 34 cabang PWI se-Indonesia.
Seperti disaksikan Tribun Manado, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang mengikuti acara pembukaan Kongres PWI di gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Kamis (19/9/2013).
Selain Gubernur Sulut hadir juga dalam acara pembukaan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Penulis: Dion_Putra
Editor: Robertus_Rimawan
http://manado.tribunnews.com/2013/09/19/dahlan-iskan-kita-seperti-pedagang-yang-tak-mau-repot#
http://manado.tribunnews.com/2013/09/19/dahlan-iskan-kita-seperti-pedagang-yang-tak-mau-repot#
Posted in:
