Bisnis.com, BANJARMASIN - Untung saja bank sentral Amerika Serikat atau the federal reserves (the Fed) tidak buru-buru memperketat pelonggaran kuantitatif atau yang kerap disebut tapering-off quantitative easing dalam pertemuan FOMC terakhir, Rabu waktu AS atau Kamis (19/9), dini hari, waktu Indonesia.
Kalau jadi, kata Dahlan Iskan, akan menjadi malapetaka bagi perekonomian Indonesia. "Kalau tapering jadi, akan terjadi tsunami ekonomi Indonesia," kata Dahlan Iskan, saat memberi sambutan pada pembukaan Kongres Persatuan Wartawan Indonesia di Banjarmasin, Kamis (19/9).
Menurut Dahlan, semua anggota kabinet sempat begadang Rabu malam, dan semua berdebar-debar menunggu pertemuan FOMC tersebut.
FOMC adalah lembaga penentu kebijakan the Fed, yang bertemu pada periode tertentu untuk membahas kebijakan strategis.
Kali ini pertemuan Federal Open Market Comittee ditunggu-tunggu, karena telah lama menjadi wacana bahwa mulai September, AS akan mengakhiri secara bertahap kebijakan quantitative easing atau pelonggaran moneter berupa pembelian obligasi besar-besaran senilai US$85 miliar per bulan.
"Alhamdulillah tapering tidak jadi, sehingga IHSG menguat, rupiah menguat. Dana miliaran dolar kembali masuk ke Indonesia," kata Dahlan lagi.
IHSG, indikator perdagangan saham di bursa efek Indonesia, dibuka naik Kamis pagi, begitu pula kurs rupiah yang menguat di bawah Rp11.000 per dolar AS.
IHSG menguat 2,53% ke level 4.576,57 pada pembukaan perdagangan Kamis (19/9/2013), dan melejit 7,07% ke level 4.778,88 atau mendekati 4.800 sesaat setelah perdagangan dibuka. Pada jeda perdagangan, IHSG ditutup pada level 4.658.
Menurut Dahlan, keputuan FOMC itu membantu negara-negara emerging markets termasuk Indonesia. "Kita kan tidak bisa nyogokFOMC supaya keputusannya begini begitu," katanya.
Dahlan mengaku, hampir saja nggak jadi datang ke Banjarmasin karena ikut kabinet begadang menunggu keputusan FOMC. Kalau jadi tapering, katanya, "Jam 4 subuh tentu kami sudah dipanggil Presiden untuk menyiapkan skenario-skenario antisipasi dampak tapering itu."
Kendati tapering nggak jadi dilakukan saat ini, kata Dahlan, skenario untuk memperbaiki perekonomian tetap akan dijalankan.