INILAH.COM, Jakarta - Hiruk-pikuk soal upaya suap oknum anggota DPR ke Komisi Yudisial (KY) yang diungkap komisioner KY Imam Anshori Saleh mengingatkan langkah serupa yang dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan akhir tahun lalu. Hanya saja, keduanya memiliki cara dan strategi berbeda.
Dahlan saat itu menyebut ada sejumlah oknum DPR melakukan pemerasan kepada BUMN. Sedangkan Imam justru menyebutkan ada oknum DPR yang berusaha menyuap KY agar meloloskan kandidat tertentu untuk calon hakim agung. Titik persamaannya, obyek keduanya sama-sama oknum anggota DPR.
Yang menarik dari hiruk-pikuk dua peristiwa tersebut sejatinya terletak pada gaya Dahlan Iskan dan Imam Anshori Saleh dalam mengungkap dugaan mallpraktik anggota DPR ini. Kedua tokoh itu memiliki perbedaan yang mencolok.
Dahlan Iskan saat itu membuka satu per satu inisial sejumlah anggota DPR yang diduga melakukan pemerasan terhadap sejumlah BUMN. Sayang, Dahlan tak melampirkan satu buktipun. Alih-alih membongkar mafia di parlemen, Dahlan justru dipermalukan di DPR. Nama-nama inisial yang disebut Dahlan semua membantah. Bahkan, Dahlan sempat salah sebut inisial yang seharusnya laki-laki disebut perempuan.
Sedangkan Imam, tak satu katapun menyebut inisial oknum anggota DPR maupun asal fraksi oknum anggota DPR tersebut. Imam beralasan dirinya tidak memiliki bukti apapun. "Saya orang hukum dan pernah menjadi anggota DPR," kata Imam sebelum memasuki ruang Badan Kehormatan (BK) DPR.
Saat di ruang BK DPR, Imam juga tetap bersikukuh tidak menyebut nama anggota DPR yang melakukan upaya penyuapan terhadap komisioner KY. "Tidak menyebut nama. Jadi cuma ceritanya saja," ujar Imam usai bertemu dengan BK DPR RI.
Menurut dia, pertemuan dirinya dengan oknum anggota DPR di restoran di sebuah mall di Jakarta Selatan bukanlah bukti. Menurut dia, satu orang saksi saja tidak bisa disebut bukti. "Apalagi yang tidak ada saksinya," tegas Imam merujuk pertemuan dirinya dengan oknum anggota DPR RI.
Meski terjadi perbedaan mencolok antara Dahlan Iskan dan Imam Anshori Saleh, keduanya sama-sama bersitegang dengan DPR. Dahlan Iskan pun sempat diancam DPR RI terkait penyebutan sejumlah oknum DPR.
Hal yang sama menimpa Imam Anshori Saleh. Ia pun tengah diancam untuk dilaporkan ke penegak hukum. Ketua BK DPR Trimedya Pandjaitan menyebutkan Imam Anshori Saleh telah mencemarkan nama baik DPR. Pihaknya telah meminta Tenaga Ahli BK untuk membuat kajian tentang langkah yang bisa diambil BK DPR terhadap Imam Anshori Saleh. "Karena dia sudah cemarkan nama baik DPR," tegas Trimedya. [mdr]