19 Oktober 2013, Dahlan genap dua tahun memegang tongkat komando atas perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dahlan ditunjuk menggantikan Mustafa Abubakar yang menjabat sebagai Menteri BUMN sejak tahun 2009. Mustafa diberhentikan oleh Presiden SBY dengan alasan kesehatan.
Ada dua hal yang cukup lekat dengan sosok Dahlan. Pertama, dia kerap menyita perhatian publik dengan pelbagai aksi koboi jalanan. Kebanyakan aksinya dilakukan manakala kinerja anak buahnya tidak maksimal. Karena aksi koboinya, Dahlan dikenal sebagai sosok yang fenomenal.
Hal kedua yang cukup identik dengan Dahlan Iskan adalah kepercayaan diri. Hampir di pelbagai kesempatan, Dahlan sering mengungkapkan optimismenya akan perkembangan Indonesia yang diyakininya bisa menjadi negara maju dan bisa bersaing dengan negara maju lainnya.
Dahlan juga kerap membanggakan kemajuan dan pencapaian perusahaan BUMN yang dipimpinnya. Seolah ingin mencuri perhatian publik, mantan Dirut PLN ini beberapa kali mengutarakan ambisi dan mimpi-mimpinya bersama 114 perusahaan BUMN. Cukup banyak mimpi dan ambisi Dahlan, namun Merdeka.com mencoba merangkum lima ambisi Dahlan bersama perusahaan BUMN. Berikut paparannya.
1. Bangun tol di atas laut Jakarta-Surabaya
Perusahaan BUMN tengah berada di atas angin setelah dipuji-puji lantaran sukses membangun jalan tol di atas laut Bali. Tol yang menghubungkan Tanjung Benoa-Ngurah Rai-Nusa Dua bisa selesai dengan cara keroyokan BUMN dalam waktu singkat.
Agar momentum dan semangat itu tidak hilang begitu saja, Dahlan mempunyai ide untuk membangun tol di atas laut dari Jakarta sampai ke Surabaya.
"Ini 19 BUMN tanda tangan studi dulu bersama-sama tol di pantai Jakarta-Surabaya tanpa pembebasan tanah," kata Dahlan di Gedung Sarinah dalam penandatanganan sekitar 19 BUMN untuk melakukan studi tol di Jakarta, Kamis (3/10).
Dahlan tengah meminta anak buahnya membuat studi. Setelah studi selesai, pihaknya berencana mengajukan izin pembangunan ke pemerintah. Dia yakin proyek ini bisa berhasil. Terutama berkaca pada pembangunan tol Bali. "Bali dulu sulit dan kita terbukti kita bisa," katanya.
Konsorsium BUMN yang ikut dalam proyek ini terdiri dari BUMN perbankan, BUMN karya, BUMN asuransi dan lain sebagainya. Anak buah Dahlan yang terlibat dari proyek ini antara lain Jasa Marga, Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, Mandiri, BNI, BRI, BTN, Jamsostek, Taspen, Pembangunan Perumahan (PP), Brantas Abipraya, Istaka Karya, Pelindo II, Pelindo III, Semen Indonesia, Krakatau Steel.
Konsorsium 19 BUMN telah menandatangani perjanjian untuk melakukan studi pembangunan tol ini. Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq menyebutkan, butuh biaya sangat besar untuk membangun tol di atas laut sepanjang 775 km ini. Kebutuhan dana ditaksir mencapai Rp 150 triliun.
2. BUMN ekspansi keluar negeri
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan terus menginstruksikan perusahaan-perusahaan pelat merah melebarkan sayap bisnisnya. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.
Setelah berencana membuka kantor PT Wijaya Karya di Myanmar, Dahlan terus membidik negara-negara yang punya potensi bisnis tinggi dan menguntungkan. Dahlan pun mengaku kepincut dan berniat mendorong perusahaan BUMN ekspansi ke Irak. Dia melihat adanya potensi proyek infrastruktur, listrik, persenjataan serta minyak dan gas.
Dahlan juga berambisi 'menguasai' Timor Leste. Dia menyebut, salah satu potensi yang yang bisa dijajaki perusahaan pelat merah di sana adalah pengadaan listrik. Dahlan akan mendorong perusahaan BUMN ekspansi ke Timor Leste.
Selain pengadaan listrik, bisnis penyaluran minyak di Timor Leste juga dinilai memiliki prospek yang cukup cerah. Tidak sampai di situ, Dahlan bermimpi membangun pelabuhan dan perkebunan karena potensinya yang cukup menjanjikan. Namun, untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Timor Leste, BUMN harus bersaing dengan negara lain dalam tender Internasional.
"Listrik, pelabuhan, perkebunan, sama penyaluran BBM nanti akan saya lihat. Kita juga bisa jual BBM ke sana dengan harga komersial. Pertamina juga sudah siap. Tapi kita harus bersaing dengan Portugal, Australia, Singapura," tutur Dahlan.
Salah satu anak buahnya, PT Waskita Karya dan PT Waskita Karya juga diinstruksikan melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri. Saat ini salah satu proyek Waskita di luar negeri adalah merenovasi Masjid Masjidil Haram, Arab Saudi.�
Proyek pengembangan masjid ini menjadi proyek jangka panjang hingga 10 tahun mendatang. Untuk tahap awal, perusahaan pelat merah tersebut menghabiskan investasi mencapai Rp 10 miliar. Sedangkan Wijaya Karya masih berupaya menjajaki peluang untuk proyek pembangunan hotel 7.000 kamar di kawasan Masjidil Haram. Bahkan BUMN karya tersebut telah mengirim delegasinya ke Arab Saudi untuk menindaklanjuti proyek ini.
3. Jadi produsen mobil listrik dunia
Menteri BUMN Dahlan Iskan adalah salah satu tokoh yang paling bersemangat menjadikan mobil listrik sebagai mobil nasional. Dahlan selalu terlihat tampil di depan publik dan berdiri di barisan terdepan untuk memperkenalkan mobil listrik, mulai dari Ahmadi yang mirip Hyundai Atoz hingga Tucuxi merah sejenis Ferrari. Yang terbaru, Dahlan akan segera memperkenalkan mobil listrik Selo yang juga sejenis mobil sport. Dahlan juga mengaku mobil listrik bakal unjuk gigi di gelaran APEC di Bali.
Untuk mewujudkan mimpinya menjadikan mobil listrik menjadi mobil nasional, Dahlan pernah mengklaim sudah mengantongi dukungan dari orang nomor satu di Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Dahlan, Presiden SBY menyatakan bahwa tahun depan mobil listrik yang telah mengalami proses penelitian dan pengembangan di beberapa kota di Indonesia sudah selayaknya digunakan masyarakat.
Dahlan menyatakan, pembuatan mobil listrik oleh anak negeri bertujuan agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain seperti Jepang atau Amerika. Hal ini agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar namun juga menjadi basis produksi.
"Kalau kita masuk industri otomotif dengan bahan bakar bensin apa mungkin bisa bersaing dengan luar negeri? Tapi kalau masuk mobil listrik bisa bersaing karena sama-sama berangkat," ujar Dahlan saat ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, geliat mobil listrik belum terlalu populer saat ini. Maka momen untuk menjadi salah satu pemrakarsa produsen mobil listrik dinilai tepat. "Ibarat marathon, kemungkinan ada kesempatan untuk kita menang," tuturnya.
4. BUMN masuk perusahaan top dunia
Sebagai komandan tertinggi atas perusahaan-perusahaan pelat merah, Dahlan Iskan berharap BUMN perbankan dapat mengikuti jejak Pertamina yang dapat masuk perusahaan terbaik versi majalah Fortune Global 500. Dia menyebutkan, dua perbankan raksasa seperti Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dapat bergabung menjadi perusahaan terbaik.
"Harapannya Bank Mandiri dan BRI bisa asal memang harus disetujui oleh saya dan lain pihak juga sebagai langkahnya," ujarnya saat ditemui di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, perusahaan perbankan juga harus mengembangkan lini usaha sehingga membuat kinerja semakin cemerlang. Bukan itu saja, Dahlan juga mengharapkan adanya dukungan dari beberapa kementerian lainnya.
Dahlan juga berharap adanya stakeholder atau pemangku kepentingan yang terlibat agar dapat memajukan dunia sektor perbankan.
5. Taklukan maskapai penerbangan asing
Salah satu perusahaan BUMN yang kinerjanya dibangga-banggakan oleh Dahlan Iskan adalah Garuda Indonesia. Dahlan punya ambisi memajukan perusahaan penerbangan pelat merah itu.
Dahlan ingin nantinya Garuda bisa bersaing dengan maskapai penerbangan Emirates Airline. Menurut Dahlan, saat ini Garuda sudah mulai menyaingi Emirates dengan pesawat terbarunya yaitu tipe 777-300ER yang telah terbang ke Jeddah dua kali sehari.
Dahlan mengklaim, pelayanan Garuda Indonesia dengan pesawat barunya Boeing 777-300ER tidak kalah dengan pelayanan Emirates Airline. Pesawat raksasa tersebut memang sudah mempunyai first class yang dilengkapi dengan jaringan internet nirkabel atau wi-fi serta beragam fasilitas kenyamanan lainnya.
"Bisa saja nanti tarif lebih baik dari Emirates. Harusnya tarifnya lebih sejajar (Emirates). Dengan pesawat baru bisa bersaing," katanya.
(mdk/noe)