Jumat, 04 Oktober 2013

Mengungkap Fitnah ‘Korupsi’ PLN 37 Triliun

Akhir-akhir ini fitnah soal korupsi PLN 37 Triliun semakin menjadi-jadi. Bahkan akun @triomacan2000 sampai mengaupload hasil scan laporan BPK untuk menguatkan tuduhannya. Jumlahnya berlembar-lembar. Tapi tentu saja dipilih lembaran yang mendukung fitnahnya.


Tapi, akun kontroversial yang juga menyerang tokoh-tokoh bersih seperti jokowi, mahud md, abraham samad, anies baswedan dll ini membuat blunder dengan mengupload lembar KESIMPULAN PEMERIKSAAN BPK! Blunder karena dari lembar ini bisa dibuktikan kalo tuduhan KORUPSI Dahlan Iskan itu cuma FITNAH KEJI! Perhatikan gambar terutama yang diberi highlight:
LAP BPK HIGHLIGHT
Pada bagian Energi Primer: Gas ini jelas ditulis:
“PLN kehilangan kesempatan untuk melakukan penghematan bahan bakar” — ini adalah inefisiensi, dan inefisiensi BUKAN KORUPSI.

Kemacetan Jakarta menyebabkan inefisiensi 65 Triliun pertahun. Apakah ini berarti sutiyoso, foke dan jokowi korupsi 65 trilun? Jelas TIDAK! Apanya yang mau dikorupsi? Asap polusinya?

Kita lanjutin dengan memperhatikan angkanya: Coba dijumlah angka pemborosan akibat pemakain BBM tahun 2009 dan 2010: Kalo ditotal jadinya 37.5 triliun! Pas banget kan..trus kenapa ada fitnah Dahlan Iskan korupsi sewa diesel dll? Fiksi darimana itu? Jelas-jelas 37.5 triliun adalah angka pemborosan akibat PLN tidak dapat gas untuk pembangkit listriknya.

Nah, pertanyaan selanjutnya adalah kenapa PLN gak dapat gas. Lewan scan tadi kita bisa lihat penyebabnya adalah:

Poin a disebutkan bahwa PLN terlambat mengupayakan gas.
Soal ini admin punya catatan panjang dimana pembangkit salah makan ini sudah dipahami Pak dahlan bahkan saat belum menjadi dirut PLN! Seperti di tulisan berjudul Dua Pilihan Akal Sehat Plus Satu Gila .

Lalu saat menjadi dirut PLN, karena kesal tidak mendapatkan jatah gas dari BP Migas dan kementerian ESDM, Dahlan sampai harus terbang ke iran untuk mencari gas. Selain iran, qatar, australia dan papua nugini pun dijajaki oleh Dahlan.

Poin b ditulis bahwa para pemasok gas gagal memenuhi pasokan gas yang disepakati. Memang ada yang salah dengan tata niaga gas kita. 60% gas malah diekspor ke luar negeri. Malah ada yang dijual obral pada pemerintahan sebelumnya. Mengubah kontrak yang sudah dibuat itu bukan pekerjaan mudah. Akibatnya gas untuk dalam negeri terbatas dan mahal. PLN dan Pupuk Indonesia jadi korbannya, juga program kendaraan BBG yang tidak jalan karena tidak ada yang berani membangun SPBG.
Ini terbukti dari poin c: BP Migas dan ESDM dianggap BPK tidak serius memenuhi kebutuhan gas PLN.

Pada poin d. PGN juga ikut bersalah karena belum membangun booster compressor.
Pada poin e malah ada fakta yang bikin gemes, karena pembangkit Muara Tawar malah dikurangi pasokan gasnya setelah rapat yang dipimpin menko perekonomian.

Dengan penjelasan BPK segamblang ini sungguh aneh kalo ‘kasus’ ini berlarut-larut. Padahal memang tidak ada bukti yang meyudutkan PLN dan Dahlan Iskan. PLN sebagai pembeli gas malah dijadikan tersangka utama. Dahlan iskan yang sudah berusaha keras mencari pasokan gas malah dijegal dan dituduh korupsi. BPK pun sudah memberi keterangan resmi soal inefisiensi ini.

Rupanya mereka yang berusaha keras menjatuhkan Pak Dahlan bingung mau pake cara apa. Sampai masalah inefisiensi dipelintir menjadi korupsi.

Terima kasih buat trio macan, yang sudah mengupload laporan BPK, jadi kita punya bukti dan tambah yakin kalau Korupsi 37.5 itu cuma fitnah. Anehnya fitnah itu terus menerus di goreng di DPR, tentu saja dari partai-partai yang ingin menjatuhkan Pak Dahlan.


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost