Akhir-akhir ini fitnah soal korupsi
PLN 37 Triliun semakin menjadi-jadi. Bahkan akun @triomacan2000 sampai
mengaupload hasil scan laporan BPK untuk menguatkan tuduhannya. Jumlahnya
berlembar-lembar. Tapi tentu saja dipilih lembaran yang mendukung fitnahnya.
Tapi, akun kontroversial yang juga
menyerang tokoh-tokoh bersih seperti jokowi, mahud md, abraham samad, anies
baswedan dll ini membuat blunder dengan mengupload lembar KESIMPULAN
PEMERIKSAAN BPK! Blunder karena dari lembar ini bisa dibuktikan kalo tuduhan
KORUPSI Dahlan Iskan itu cuma FITNAH KEJI! Perhatikan gambar terutama yang
diberi highlight:
Pada bagian Energi Primer: Gas ini
jelas ditulis:
“PLN kehilangan kesempatan untuk melakukan penghematan bahan bakar” — ini adalah inefisiensi, dan inefisiensi BUKAN KORUPSI.
“PLN kehilangan kesempatan untuk melakukan penghematan bahan bakar” — ini adalah inefisiensi, dan inefisiensi BUKAN KORUPSI.
Kemacetan Jakarta menyebabkan
inefisiensi 65 Triliun pertahun. Apakah ini berarti sutiyoso, foke dan jokowi
korupsi 65 trilun? Jelas TIDAK! Apanya yang mau dikorupsi? Asap polusinya?
Kita lanjutin dengan memperhatikan
angkanya: Coba dijumlah angka pemborosan akibat pemakain BBM tahun 2009 dan
2010: Kalo ditotal jadinya 37.5 triliun! Pas banget kan..trus kenapa ada fitnah
Dahlan Iskan korupsi sewa diesel dll? Fiksi darimana itu? Jelas-jelas 37.5
triliun adalah angka pemborosan akibat PLN tidak dapat gas untuk pembangkit
listriknya.
Nah, pertanyaan selanjutnya adalah
kenapa PLN gak dapat gas. Lewan scan tadi kita bisa lihat penyebabnya adalah:
Poin a disebutkan bahwa PLN terlambat
mengupayakan gas.
Soal ini admin punya catatan panjang dimana pembangkit salah makan ini sudah dipahami Pak dahlan bahkan saat belum menjadi dirut PLN! Seperti di tulisan berjudul Dua Pilihan Akal Sehat Plus Satu Gila .
Soal ini admin punya catatan panjang dimana pembangkit salah makan ini sudah dipahami Pak dahlan bahkan saat belum menjadi dirut PLN! Seperti di tulisan berjudul Dua Pilihan Akal Sehat Plus Satu Gila .
Lalu saat menjadi dirut PLN, karena
kesal tidak mendapatkan jatah gas dari BP Migas dan kementerian ESDM, Dahlan
sampai harus terbang ke iran untuk mencari gas. Selain iran, qatar, australia dan
papua nugini pun dijajaki oleh Dahlan.
Poin b ditulis bahwa para pemasok gas
gagal memenuhi pasokan gas yang disepakati. Memang ada yang salah dengan tata
niaga gas kita. 60% gas malah diekspor ke luar negeri. Malah ada yang dijual
obral pada pemerintahan sebelumnya. Mengubah kontrak yang sudah dibuat itu
bukan pekerjaan mudah. Akibatnya gas untuk dalam negeri terbatas dan mahal. PLN
dan Pupuk Indonesia jadi korbannya, juga program kendaraan BBG yang tidak jalan
karena tidak ada yang berani membangun SPBG.
Ini terbukti dari poin c: BP Migas
dan ESDM dianggap BPK tidak serius memenuhi kebutuhan gas PLN.
Pada poin d. PGN juga ikut bersalah
karena belum membangun booster compressor.
Pada poin e malah ada fakta yang
bikin gemes, karena pembangkit Muara Tawar malah dikurangi pasokan gasnya
setelah rapat yang dipimpin menko perekonomian.
Dengan penjelasan BPK segamblang ini
sungguh aneh kalo ‘kasus’ ini berlarut-larut. Padahal memang tidak ada bukti
yang meyudutkan PLN dan Dahlan Iskan. PLN sebagai pembeli gas malah dijadikan
tersangka utama. Dahlan iskan yang sudah berusaha keras mencari pasokan gas
malah dijegal dan dituduh korupsi. BPK pun sudah memberi keterangan resmi soal inefisiensi ini.
Rupanya mereka yang berusaha keras
menjatuhkan Pak Dahlan bingung mau pake cara apa. Sampai masalah inefisiensi
dipelintir menjadi korupsi.
Terima kasih buat trio macan, yang
sudah mengupload laporan BPK, jadi kita punya bukti dan tambah yakin kalau
Korupsi 37.5 itu cuma fitnah. Anehnya fitnah itu terus menerus di goreng di
DPR, tentu saja dari partai-partai yang ingin menjatuhkan Pak Dahlan.