Jakarta - BUMN Indonesia bakal mendapat kepercayaan pemerintah Afrika Selatan (Afsel) antaralain PT INKA (Persero). INKA akan ditunjuk membuat gerbong kereta api penumpang dan barang untuk negara paling selatan di Benua Afrika tersebut.
Peluang INKA ini mengulang rencana serupa BUMN lainnya yaitu PT Wijaya Karya (Persero) yang akan membangun 2.000 unit rumah tapak di Afsel.
"Setelah sukses dengan kerjasama di bidang konstruksi, ada lirikan pemerintah Afrika Selatan dalam pembangunan gerbong kereta api oleh INKA baik untuk pembuatan gerbong kereta penumpang maupun kargo atau barang. Nanti akan dibicarakan lebih detil," ungkap Duta Besar Indonesia untuk Afrika Selatan Sjahril Sabaruddin saat ditemui di Trade Expo Indonesia 2013 di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Menurut Sjahril pada 2020 Afrika Selatan mempunyai program pengangkutan berbasis kereta api. Hal ini karena moda transportasi kereta api jauh lebih murah dan cepat dengan harga perawatan jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan transportasi berbasis jalan raya.
"INKA ini kita bertemu dengan mereka dan kita kembangkan. Investasi Afrika Selatan dari pinjaman Prancis. Mereka melakukan ini karena ada proyek pengembangan kereta api. Mereka ada kebijaksanaan baru di tahun 2020 yaitu pengangkutan berbasis kereta api. Berdasaarkan penilai meereka pemeliharaan jalan raya jauh lebih mahal," imbuhnya.
Tetapi ada beberapa syarat yang diminta oleh pemerintah Afrika Selatan. INKA nantinya diharapkan harus mentrasfer teknologi kepada Afrika Selatan. Selain itu, kandungan lokal gerbong kereta api yang dibuat harus lebih tinggi bila dibandingkan yang INKA buat.
"Jadi misalnya kandungan lokal dari Afrika Selatan itu harus tinggi bila Indonesia misalnya 60:40. Kemudian INKA juga harus transfer teknologi. Itu beberapa syarat yang diajukan oleh pemerintah Afrika Selatan," katanya.
Selama ini, pemerintah Afrika Selatan tidak ragu untuk menggunakan produk asal Indonesia. Contohnya banyak mobil yang digunakan oleh orang Afsel diimpor dari Indonesia.
"Jalanan Afsel itu penuh dengan mobil dari Indonesia. Sebut saja Innova dan Avanza. Bahkan di tahun 2012 Avanza kita yang ada di sana ada 48.000 unit sedangkan 18.000 unitnya adalah Innova," katanya