Rabu, 09 Oktober 2013

Kunjungan ke Media Center APEC, Dahlan Iskan dapat pujian soal mobil listrik

Sambangi pewarta APEC, Dahlan pamer mobil listrik dapat pujian




Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mendadak mengunjungi media center, tempat ribuan wartawan mengolah berita-berita dari Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
Dia menyempatkan bercerita hasil pertemuannya dengan para bos perusahaan top di kawasan, khususnya yang menghadiri acara CEO Summit.
Menurutnya, tak sedikit pengusaha top Asia Pasifik itu memuji kendaraan listrik yang dihadirkan pada area Nusa Dua Bali. "Luar biasa banyak yang bertanya-tanya (soal mobil listrik) dari luar negeri," ungkapnya di Media Center Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (7/10).
Dahlan mengaku bangga karena Indonesia sudah dianggap mampu memproduksi mobil listrik sendiri. Dia memprediksi, mobil yang baterainya bisa diisi ulang itu akan segera diproduksi massal 3 tahun lagi.
Dengan memberanikan diri membawa beberapa unit mobil listrik dalam negeri dalam KTT APEC, dia berharap Indonesia mengirim sinyal siap bersaing dalam industri otomotif dunia, dan tidak hanya berminat jadi pasar produk asing.
"Jangan sampai 3 tahun lagi Indonesia diserbu mobil-mobil listrik dari luar negeri yang akhirnya kita hanya jadi pasar, seperti yang terjadi waktu mobil bensin dulu," cetusnya.
Hingga saat ini, Dahlan masih mencari investor swasta yang berminat buat mengembangkan mobil listrik 100 persen buatan dalam negeri. Menurutnya, proyek ini akan terlalu ribet jika digarap BUMN, sehingga sebaiknya diserahkan pada pelaku pasar.
"Ini sekaligus untuk membuktikan putra bangsa sudah bisa, baterai pun diproduksi dalam negeri, jadi menunggu apa lagi," tandasnya.
Berbeda dari kebiasaannya yang memakai kemeja putih, kali ini Dahlan mengenakan batik dengan warna dominan hijau. Selepas mampir ke Media Center, dia melayani permintaan foto panitia APEC, lalu bergegas ke bandara untuk kembali ke Jakarta.
Dari informasi panitia, sudah ada tiga mobil listrik yang dibawa BUMN PT Perusahaan Gas Negara (PGN) ke area Nusa Dua. Hanya saja, dari pantauan merdeka.com, kendaraan berupa bus dan minibus itu sulit sekali ditemui di jalanan area KTT APEC.
Dahlan mengaku tidak tahu bagaimana panitia memanfaatkan mobil listrik itu. Dia mengatakan seharusnya yang datang tak cuma tiga unit, tapi belasan.
"Masak sih (enggak terpakai), ada kok mobil listriknya. Tapi itu di bawah panitia, aku enggak ngurus. Kita bawa belasan lah," kata Dahlan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost