Selasa, 01 Oktober 2013

Dahlan Iskan dan waduk DKI Jakarta


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balaikota, Rabu (2/10/2013) pagi, untuk menandatangani perjanjian pembangunan empat bendungan di Bogor. Berbeda dengan Jokowi yang berpenampilan formal, Dahlan Iskan tampak lebih bergaya, lantaran mengenakan sepatu kets. 

Jokowi terlihat mengenakan batik cokelat bercorak hitam dengan celana bahan hitam dan sepatu pantofel. Sedangkan Dahlan mengenakan batik berwarna abu-abu dengan corak bunga, bercelana biru tua dan sepatu kets berwarna hitam dan putih. 

Meski penampilan Dahlan terlihat eksentrik ketimbang Jokowi dengan mengenakan sepatu untuk olahraga, Dahlan terlihat santai. 

Saat ditanya mengapa dalam acara resmi dia mengenakan sepatu kets, Dahlan menjawab dengan singkat."Ya enggak apa-apalah," ujarnya santai. 

Ia malah memilih mengomentari kemeja batik jenis modern motif bunga yang ia kenakan. "Ini batiknya, sekalian hari batik nasional," ujarnya. 

Usai penandatanganan, Dahlan pun tak berhenti dengan aksinya. Jika biasanya mobil menteri langsung berada di depan gedung Balaikota, kali ini Dahlan memilih memarkirkan kendaraannya di luar gerbang. Hal itu membuat dia mesti jalan kaki dari Balaikota menuju mobilnya.


Dahlan Iskan dan Jokowi Sepakat Bangun Waduk


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Fahlan Iskan dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hari ini menandatangani kerjasama dalam rangka mengatasi banjir dan pengadaan air baku di Jakarta. 

"Kami sepakat dalam beberapa hal, termasuk pengendalaian banjir dan air minum," ujar Dahlan Iskan usai melaksanakan penandatanganan di Balai Kota, Jakarta, Rabu (2/10/2013). 

Menurut Dahlan, pembangunan waduk ini sangat berguna dalam rangka mengurangi dampak banjir. Metode mengatur debit sungai dengan cara membangun Waduk Long Storage (tampungan memanjang) pada bagian hulu Sungai Ciliwung di daerah Bogor dengan membendung secara cascade (terasering).

Dahlan melanjutkan, proyek ini melibatkan BUMN dan BUMD, yakni BUMN diwakili PT Hutama Karya (Persero) dan PT. Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Sementara BUMD yaitu PT Pembangunan Jaya dan PAM Jaya. 

"Nanti sebagai air minum itu akan dipasok ke Jakarta 3 ribu meter per kubik," Dahlan memastikan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost