Menteri BUMN Dahlan Iskan angkat bicara soal meledaknya trafo Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Cawang, Jakarta kemarin malam. Menurutnya proses penanganan pasca gangguan terbilang sangat cepat bila dibandingkan kejadian serupa beberapa tahun lalu.
Dalam waktu sekitar 2 jam, aliran listrik kembali normal, sehingga kondisi penanganan gangguan trafo jauh lebih baik. Berbeda dengan kejadian serupa yang terjadi tahun 2009 silam, waktu itu ia belum menjabat sebagai Dirut PLN maupun Menteri BUMN.
"Cawang meledak apakah sabotasi atau apakah ada kesalahan? Itu saya kurang paham. Dulu Cawang meledak mati 3 bulan karena itu saya jadi dirut (PLN). Kemaren meledak matinya cuma 2 jam. Meledak GITET, apa listrik bisa nggak mati? Nggak bisa," ucap Dahlan usai rapat pimpinan Kementerian BUMN di Plasa Sarinah Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Saat ini, meskipun terjadi gangguan trafo, PLN telah melakukan sistem manajemen GITET. Pasokan listrik akan mengalir dari GITET lainnya yang telah dibangun oleh PLN.
"Kalau GITET meledak kita lakukan manuver karena kita bangun banyak GITET. Dalam manuver itu pengambilan listrik dari GITET lain. 2 jam selesai. Ini bedanya dulu sama sekarang," sebutnya.
Seperti diketahui sejak tanggal 29 September 2009 lalu gardu induk Cawang mengalami kebakaran sehingga pemadaman listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya tidak bisa dihindari.
Pada waktu itu PT PLN (persero) telah menyelesaikan pemasangan trafo gardu induk (GITET) Cawang pada 6 Desember 2009, menandakan GITET Cawang kembali normal atau membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan.