Kamis, 24 Oktober 2013

Dahlan Iskan Tak Ingin Dirut-Dirut BUMN Jadi Bebek

Dahlan Iskan tidak mau berkomentar terlalu jauh terkait langkah pertamina menghentikan pasokan avtur ke Merpati. Karena langkah itu Pertamina sesuai dengan Perjanjian, bahwa utang avtur tidak boleh melebihi Rp 100 milliar.


JAKARTA - PT Pertamina (Persero) telah menghentikan suplai avtur atau bahan bakar untuk maskapai penerbangan BUMN, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Namun hingga kini belum ada tindakan yang dilakukan oleh pihak Merpati untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan dirinya selama ini melakukan tindakan bungkam mengenai aksi korporasi tersebut lantaran Dahlan menilai dengan didiamkan maka Merpati dapat lebih baik lagi mencari akal untuk menyelesaikan permasalah tersebut.

"Kadang-kadang kalau didiamkan itu lebih baik, mereka cari akal, kalau mereka diberi petunjuk terus jadi bebek nanti, mereka itu kan dirut-dirut pinter," kata Dahlan usai Rapim di Kantor Pelindo II, Jakarta, Kamis (24/10/2013).

Dirinya juga menjelaskan bahwa dalam kasus permasalahan mengenai avtur Merpati dan Pertamina dirinya tidak pernah memberikan petunjuk spesial kepada kedua perseroan itu.

"Saya tidak pernah kasih petunjuk ke dirut BUMN, emang kalian senang melihat mereka jadi bebek," tambahnya.
Di sisi lain, Mantan Dirut PLN ini, mengaku tidak mempermasalahkan kedua perseroan ini, agar tidak ada yang menjadi korban, atau salah satu BUMN tersebut harus ditutup.

"Mereka gak mau tutup, kalau Merpati tutup saya gak ikhlas, tapi saya juga gak mau Pertamina tutup," pungkasnya.

Dapat kita ketahui, Direktur Utama Merpati  Asep Ekanugraha mengatakan, hingga saat ini proses lobi mengenai pasokan avtur masih berjalan. Di mana, progresnya masih sama seperti yang sebelumnya.

"Setiap hari berubah (posisi utang). Pokoknya setelah di bawah Rp100 miliar, semua open, enggak boleh lewat Rp100 miliar, progres masih sama seperti kemarin yang dibicarakan. Masih berjalan," ungkap Asep di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Selain itu, Merpati mengupayakan pasokan avtur dari Pertamina kepada maskapai penerbangan BUMN ini, pihak Merpati tetap menjalankan upaya seperti, adjustable operasional. (kie) (wdi)


http://economy.okezone.com/read/2013/10/24/320/886420/dahlan-iskan-tak-ingin-dirut-dirut-bumn-jadi-bebek


**************************

Dahlan Iskan Tidak Ikhlas Merpati Tutup


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku tidak ikhlas bila PT Merpati Nusantara Airline tutup. Sebab, salah satu maskapai pelat merah ini merupakan salah satu legenda maskapai di Tanah Air.
"Sebenarnya mereka (direksi) Merpati tidak mau tutup dan saya juga sangat tidak ikhlas kalau Merpati tutup," kata Dahlan selepas rapat pimpinan BUMN di kantor Pelindo II Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Kendati demikian, Dahlan enggan menyetir kebijakan untuk direksi baru Merpati ini. Bahkan saat kondisi Merpati sudah merugi triliunan dan mengalami kesusahan dalam operasional. Di sisi lain, Merpati juga sedang kesulitan keuangan tingkat okupansi penerbangan tidak penuh dan beberapa rute juga merugi.
Sementara itu, PT Pertamina juga menghentikan pasokan avtur di lima kota penerbangan Merpati. Beruntung, untuk wilayah Surabaya dan Makassar yang selalu penuh penumpang tidak diberhentikan pasokannya. Meski di posisi itu, Dahlan juga tidak mau memberikan solusi ke Merpati.
Dahlan sengaja membiarkan direksi agar terus bekerja, memutar otak demi mendapatkan strategi perseroan yang bisa menguntungkan. "Soalnya saya juga tidak mau PT Pertamina tutup," tambahnya.
Sekadar catatan, Pertamina sudah menghentikan pasokan avtur ke Merpati di lima kota rute penerbangannya. Hal ini disebabkan Merpati belum bisa membayar plafon pinjaman sebesar Rp 100 miliar per rute penerbangan.
Hal ini juga semakin diperparah karena plafon pinjaman Merpati ke Pertamina malah melampaui batas dan menembus Rp 120 miliar. Padahal Merpati sudah menjalin kerjasama dengan Pertamina untuk tidak perlu membayar pembelian avtur terlebih dahulu dan bisa memanfaatkan plafon pinjaman Pertamina, meski dibatasi hanya Rp 100 miliar per rute penerbangan.
Masalahnya lagi, Merpati ternyata juga memiliki utang ke Pertamina sekitar Rp 200 miliar, sisa utang yang terdahulu. Belum lagi utang ke perusahaan lain yang sudah mencapai Rp 6,5 triliun.(Didik Purwanto/Kompas.com)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost